TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sampai saat ini baru satu titik saja keberadaan SPBG di Kota Bogor, yaitu di Jalan Merdeka. Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor, meminta kepada Pemerintah Kota Bogor untuk segera menambah stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG).
Menurut Wakil Sekretaris Organda Kota Bogor, Yadi Indra Mulyadi menjelaskan, permintaan penambahan SPBG bukan tanpa alasan, sebab sekarang sudah banyak permintaan dari para supir angkutan perkotaan yang ingin beralih ke bahan bakar gas dikarenakan lebih ramah lingkungan dan harganya pun hanya Rp 3.100 per LSP (Liter Setera Premium, red).
"Kalau dulu iya, banyak yang tidak tertarik dengan program angkot BBG ini, karena belum ada tempat pengisiannya. Itu pun masih sebatas sosialisasi. Tapi sekarang sudah banyak yang ingin beralih ke bahan bakar gas," ucapnya, Sabtu (22/11/2014).
Namun, walau sudah banyak permintaan dari para supir angkot, dirinya menilai masih banyak kendala di lapangan. Salah satunya adalah kurangnya tempat pengisian bahan bakar gas (SPBG). Para supir angkot mengaku, masih takut menggunakan bahan bakar gas lantaran ketersediaan stasiun pengisiannya masih minim.
"Saat ini baru 50 angkot yang menggunakan BBG di Kota Bogor. Dengan satu tempat pengisian, masih cukuplah. Tapi, jika permintaan penggunaan bahan bakar gas terus meningkat, satu stasiun nggak akan cukup. Minimal kita butuh tiga stasiun pengisian BBG. Dan saat ini jumlah persentase peminat bahan bakar gas di Kota Bogor mencapai 90 persen," kata dia.
Yadi berharap, Pemerintah Kota Bogor bisa membangun SPBG di sejumlah terminal atau titik strategis yang banyak dilalui angkot untuk memudahkan pengisian bahan bakar. Dia memberi contoh, Terminal Baranangsiang, ruas Jalan Bubulak dan Sukasari merupakan ruas yang banyak dilalui oleh sejumlah rute angkot.
”Sudah ada empat trayek yang menggunakan BBG, yakni trayek 01, 10, 12, dan 15 yang semuanya melintasi SPBG di Jalan Merdeka maupun Jalan MA Salmun. Animo pengusaha angkot untuk beralih ke BBG sangat besar. Banyak yang meminta angkotnya dipasang alat converter kit (perangkat khusus) agar bisa diisi BBG," ujarnya.