TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua surat akan disiapkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berisi nama Sarwo Handayani dan Djarot Syaiful Hidayat sebagai Wakil Gubernur.
"Saya akan menyiapkan dua surat. Satu nama Bu Yani (Sarwo Handayani), satu nama Pak Djarot. Kalau PDIP izinkan Pak Djarot, saya akan usulkan Pak Djarot tanda tangan yang lembar itu. Saya mau cepat waktunya. Tapi kalau PDIP tidak mengizinkan ya saya majukan Bu Yani," ungkap pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/12/2014).
Saat ini untuk Calon Wakil Gubernur mengkerucut terhadap tiga nama diantaranya mantan Wali Kota Blitar Djarot Syaiful Hidayat, Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Boy Sadikin, dan Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta Sarwo Handayani.
Dari tiga yang muncul, Ahok lebih memilih Djarot untuk Wagub DKI Jakarta dengan alasan lebih teruji.
"Kalau dari tiga menurut saya, Pak Djarot lebih teruji," ucapnya.
Namun nama Djarot tergantung restu dari PDIP, Ahok dipastikan akan memilih Djarot bila PDIP mengizinkan kadernya tersebut mendampingi dirinya hingga 2017.
"Saya tinggal lihat saja, PDIP ijinkan siapa. Kalau tidak ijinkan, saya ada calon sendiri. Kalau misalnya Pak Boy dibandingkan Bu Yani lebih pengalaman, saya akan pilih Bu Yani. Tapi kalau Pak Djarot yang diijinkan PDIP, saya akan pilih Pak Djarot," ujarnya.