Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Malau
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Pemerintah Kota Depok mengandalkan satu unit ekskavator amfibi untuk mengeruk Situ Pengarengan. Pengerukan situ dilakukan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Depok sejak empat hari lalu.
Kepala Dinas Bimasda Kota Depok Yulistiani Mochtar menargetkan pengerukan Situ Pengarengan selama enam bulan, hanya dengan satu ekskavator. Pemkot Depok mengandalkan ekskavator yang baru dibeli ini untuk mengeruk 20 situ yang ada di Kota Depok.
"Tapi kami berupaya pengerukan di Situ Pengarengan ini bisa lebih cepat," kata Yulistiani kepada Warta Kota, Minggu (30/11/2014). Ia memastikan ekskavator yang mengeruk Situ Pengarengan akan digunakan untuk mengeruk situ lainnya.
Dari data yang dimiliki Bimasda Depok, ada 20 situ di Depok yang mengalami pendangkalan dan sedimentasi. Tak sedikit sebagian lahan situ berubah menjadi daratan. Untuk menormalkan fungsinya sebagai daerah tangkapan air, pengerukan harus dilakukan.
"Semua situ di Depok akan dikeruk oleh satu alat ekskavator amfibi ini, karena yang kita punya baru satu ini. Memang harus satu persatu, dan bergantian," terangnya. Ia mengakui lama pengerukan satu situ tergantung kesulitannya.