TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama heran bangunan semegah Balai Kota Jakarta tetapi tidak ada masjid sama sekali di sekitarnya.
Untuk itu ia berencana mengadakan sayembara untuk mendesain bangunan masjid.
"Saya pikir musholah-nya perlu kita bikin sayembara desain seperti apa kita bangun dua lantai," kata pria yang akrab disapa Ahok ini di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/1/2015).
Ahok heran Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI Jakarta yang bergama Islam cukup banyak berkantor di Balai Kota.
Tetapi di tengah kemegahan gedung pusat pemerintahan provinsi DKI tidak ada masjid. Hanya ada sebuah mushola kecil saja yang terletak di samping barat gedung Balai Kota.
"Kantor wali kota saja masjidnya lebih bagus dari Balai Kota," ucapnya.
Untuk membangun sebuah masjid dua lantai dikatakan orang yang pernah duduk di Komisi II DPR RI ini tidak perlu menggunakan anggaran dari APBD DKI. Cukup patungan dari para pejabat DKI.
"Kalau ada 2.000 atau 3.000 orang yang menyumbang, sebulan saja menyumbang Rp 500 ribu bisa dapat Rp 1 milyar. Kita bisa bangun (masjid)," katanya.
Ahok pun siapa merogoh koceknya untuk pembangunan masjid dengan sumbangan yang sama bahkan lebih dari pejabat di bawahnya.
"Saya akan ikut nyumbang. Saya samain atau lebih tinggi," ucapnya.