TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Andriano Tubagus (10), korban hanyut di sungai Cisadane, Bogor Barat, Kota Bogor ternyata tidak bisa berenang.
Hal itu disampaikan orangtua korban, Mulyadi (45), di rumah duka di Gang Bengkong RT 2/4, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis (8/1/2015) petang.
"Anak saya itu nggak bisa berenang. Makanya saya heran ada yang ngajakin dia berenang di sungai," katanya dengan wajah sedih.
Mulyadi mengatakan, dia mendapat kabar anaknya hanyut dari rekan korban, Bayu, yang membawa baju milik anaknya.
Bayu sendiri mendapatkan baju milik korban dari tiga orang teman korban yang mengajak Andriano berenang.
"Awalnya anak saya izin mau main PS. Tapi, terus diajakin berenang sama tiga orang anak SMP di dekat RPH," katanya.
Mulyadi mengaku tidak mengenal tiga anak SMP yang mengajak anaknya berenang. Hingga saat ini polisi masih menyelidiki ketiga anak SMP yang mengajak korban berenang.
"Kami terus mencari ketiga orang tersebut. Karena berdasarkan keterangan keluarga korban yaitu Weni, bibi korban, bahwa Andriano diajak oleh ketiga orang tersebut dari tempat penyewaan playstation menuju sungai Cisadane yang tidak jauh dari tempat penyewaan tersebut," ungkap Wakapolsek Bogor Barat, AKP Gatot Susanto.
Kemudian, lanjut Wakapolsek, ada dugaan bahwa korban dipaksa untuk berenang ke sungai oleh ketiga orang yang membawa korban.
Pihaknya juga sudah mengantungi informasi dimana ketiga orang yang mengajak korban ini berasal dari 1 sekolah (SMP) yang sama di wilayah Kecamatan Bogor Barat.
"Korban ini tidak bisa berenang menurut keterangan orang tua korban. Dan kita sudah meminta keterangan terhadap teman korban yang berada di tempat penyewaan playstation," katanya.
Seperti diberitakan, Andriano tenggelam dan terbawa arus Sungai Cisadane sejak Rabu (7/1/2015) sore. Jenazahnya baru ditemukan hari Kamis (8/1/2015) sekitar pukul 11.00 oleh tim SAR gabungan yang menyisir Sungai Cisadane. (Soewidia Henaldi)