News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Duet Ahok Djarot

Ahok Akui Ada Mafia Kuburan di Jakarta

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi/Pekerja tengah membersihkan area makam di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (24/3/2014). Gaji puluhan petugas pengurus makam di Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, sejak Januari hingga Maret 2014 ini belum dibayarkan Pemprov DKI. Imbasnya banyak pekerja non pegawai negeri sipil (PNS) tersebut yang menunggak uang kontrakan hingga berhutang kepada rentenir. Warta Kota/angga bhgaya nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram mendengar masih adanya permain para petugas dalam mengelola tempat pemakaman umum (TPU) di Jakarta.

Ternyata tempat kuburan manusia bisa dijadikan lahan untuk meraup pundi-pundi rupiah bagi oknum petugas tertentu.

Pria yang akrab disapa Ahok ini pun mengakui bila oknum-oknum tersebut masih ada saat ini.

Ia bercerita tentang pengalaman temannya berurusan dengan tempat pemakaman umum (TPU) di Jakarta.

Teman Ahok mengakui bila tempat pemakaman untuk ayahnya diperoleh dengan sogokan sejumlah uang supaya tempat kuburannya berada di tempat sesuai keinginan.

"Kemarin teman saya bapaknya baru meninggal. Dia senyum-senyum sama saya, dia bilang, itu staf saya dapat kuburan di depan tuh pasti nyogok, kalau nggak nyogok nggak mungkin dapat di depan.

Jadi, ngomong nih teman saya, datang ke rumah duka, saya tanya mau kubur di mana, dia sebutin mau kubur di mana? Terus dapat di mana? Dapat di depan tuh yang bagus," kata Ahok menceritakan pengakuan temannya di Balai Kota, Selasa (20/1/2015).

Teman Ahok meyakini bila stafnya menyogok petugas pemprov DKI untuk mendapatkan lokasi pemakaman.

"Elu diam-diam ya ini pasti staf gue nyogok orang lu. Kalau nggak nyogok, nggak dapat kuburan di depan," ucap Ahok menirukan kata-kata temannya.

Untuk itu supaya tidak ada permainan petugas pemakaman, maka Ahok akan menindak tegas oknum-oknum tersebut.

"Kita sudah tindak tegas terus mafia itu. Minta transfer langsung uangnya, jalan aja," katanya.

Ke depan pembayaran untuk tempat pemakaman pun tidak akan lagi tunai tetapi lewat transfer supaya bisa dirunut bila ada permainan petugasnya.

"Makanya mesti ditegasin, pelan-pelan diurut lebih baik semua dibuat non cash. Kalau udah non cash, baru bisa ditelusurin," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini