News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ahok Gubernur DKI

85 Persen BPJS Habis untuk Cuci Darah, Diabetes, dan Jantung

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Buruknya pola hidup warga DKI menjadi sorotan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ia pun ingin membuat gerakan 350 meter berjalan santai setiap harinya bagi warga ibu kota.

Dalam sambutannya saat meluncurkan parkir elektronik di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Kamis (29/1/2015) pria yang akrab disapa Ahok tersebut menjelaskan bahwa ke depan pedagang makanan yang ada di DKI bisa dicek dalam Smart City.

"Jalan Sabang misalnya yang jualan ketoprak siapa, nasi goreng siapa, terus cek di smartphone bapak ibu, kadar lemak, gula, garam lebih nggak," kata Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan bahwa orang Jakarta sudah banyak yang tidak sehat. Hal tersebut terlihat dari perut warga DKI banyak yang buncit yang mengindikasikan rata-rata pola hidupnya tidak sehat.

"BPJS 85 persen habis untuk cuci darah, habis untuk diabetes, habis untuk jantung. Jadi ini masalah buat Jakarta,Jakarta kurang bergerak," ungkapnya.

Untuk itu, Ahok pun menggagas berjalan santai setiap harinya dalam radius 350 meter. Bila Jakarta menjadi Kota yang sehat, tentu akan menjadi tempat menyenangkan bagi semua orang.

"Kami mulai bikin radius 350 meter ini walking disten harus dilakukan. Kalau kerja sama dengan baik Jakarta akan jadi tempat menyenangkan," ungkapnya.

Ia pun berharap Jakarta Smart City yang sudah diluncurkan belum lama ini bisa memberikan gambaran tentang jajanan para Pedagang Kaki Lima (PKL) sehingga warga DKI bisa lebih memilih makanan dan minuman yang sehat.

"Saya berharap jakarta smart city kami bisa keluar nama penjual, zat pewarna, kimia. Termasuk di pedagang di Rumah Susun sudah menggunakan e money, pedagang di pasar sudah menggunanakan kartu ini. Bila ketahuan menggunakan kimia 3 kali (dalam dagangannya) saya usir dari pasar di Jakarta nggak boleh dagang di Jakarta karena yang kena kanker sudah banyak," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini