TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kota Bogor membutuhkan dana hinggga Rp 32 miliar untuk membangun 120 tempat mandi cuci kakus (MCK). Ketua Forum Kota Sehat, Kota Bogor Abdul Karim mengatakan, dana sebesar itu untuk membangun MCK tipe komunal. Untuk satu MCK dibutuhkan dana hingga Rp 500 juta. Saat ini katanya, dari 120 MCK yang dibutuhkan, baru sekitar 29 yang sudah dibangun.
Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga mendapatkan dana sebesar Rp 500 juta dari Pemprov Jawa Barat untuk membangun satu MCK.
"Sejak tahun 2003 lalu kami bersama Bapeda Kota Bogor menargetkan untuk membangun 120 lokasi MCK komunal untuk masyarakat di Kota Bogor," ujar Abdul Karim di kantor Bapeda Kota Bogor, Selasa (3/2/2015)
Dia mengatakan, sampai tahun 2014 Pemkot Bogor baru memiliki 29 MCK komunal dan sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) di enam Kecamatan di Kota Bogor. Sehingga Pemkot Bogor masih kekurangan sekitar 90 unit MCK lagi.
"Satu unit MCK komunal dan Sanimas yang layak dan sehat membutuhkan anggaran antara Rp 400-500 juta," ujarnya.
Mahalnya biaya pembangunan untuk satu MCK komunal dan Sanimas yang layak dan sehat tersebut karena dalam proses pembangunannya membutuhkan lahan 100 meter persegi, yang dapat menampung limbah MCK untuk 100 hingga 150 KK dalam satu kampung.
"MCK yang dibangun tidak boleh bocor dan menyerap ke tanah, sehingga memerlukan desain khusus dengan 10 septictank untuk pengendapan lumpur dan tinja sebelum airnya dapat dibuang ke sungai," kata Abdul Karim.
Selain itu katanya, MCK komunal dan sanimas yang ada di Kota Bogor juga bisa menghasilkan biogas yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
"Desainnya memang dirancang sedemikian rupa sehingga bukan hanya aman, nyaman dan sehat untuk lingkungan tapi juga teknologinya pun bisa menghasilkan biogas," katanya.
Lebih lanjut kata Abdul Karim, untuk membangun sekitar 90 MCK lagi, Pemkot Bogor akan mendapat bantuan dana dari Islamic Development Bank atau Bank Pembangunan Islam yaitu sebanyak 68 MCK.
"Tahun 2014 kita mendapat jatah 6 lokasi dan pada tahun 2015 mendapatkan jatah 11 lokasi lagi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kota Bogor, Delima Nainggolan mengatakan, jumlah warga di Kota Bogor yang memiliki WC pribadi sudah mencapai 94,81 persen.
"Namun, masih banyak WC tersebut pembuanganya langsung ke sungai atau ke danau dan selokan, sehingga bisa mencamari air sungai dan membuat lingkungan tidak sehat," katanya. (Soewidia Henaldi)