TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polisi tak punya saksi kunci di kasus kecelakaan Underpass Trunojoyo. Kecelakaan itu diduga melibatkan sebuah bus polisi dan sepeda motor. Satu orang siswi SMP tewas akibat peristiwa itu.
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Sutimin, mengakui hal tersebut kepada wartawan, Selasa (3/2/2015) sore.Saat ini, pihaknya hanya memiliki sembilan saksi yang tak melihat bagaimana proses terjatuhnya motor. Dan seluruh saksi adalah polisi.
Perlu diketahui, peristiwa kecelakaan itu terjadi saat empat bus polisi berjalan beriringan ke arah Blok M dari arah Senayan. Saat itulah ada sebuah sepeda motor bernomorpolisi B 6917 SJZ yang jatuh bersamaan dengan bus yang melintas di iringan kedua. Bus yang diduga menyerempet itu terus melaju. Sedangkan dua bus polisi lain yang berjalan di belakangnya membantu korban.
"Makanya sekarang seluruh saksi kami adalah polisi," ucap Satimin kepada wartawan.
Sembilan polisi itu, antara lain dua saksi dari bus di iringan pertama. Satu saksi di iringan bus kedua. Dua saksi di bus ketiga, dan empat saksi di bus keempat. Tapi tak satupun saksi melihat bagaimana proses kejadiannya. Itulah yang membingungkan
"Makanya kami masih berharap ada saksi lain yang melihat. Sebab di lokasi underpass itu tak ada CCTV, " kata Satimin.
Salah satu yang paling diharapkan Satimin adalah pengemudi avanza yang mobilnya berjalan didepan motor yang terjatuh. Tapi dia juga tak berharap banyak, sebab tak satupun hafal nomor polisi avanza tersebut.
"Mungkin nanti akan kami periksa dulu saksi korban. Pengemudi motor. Sampai saat ini belum kami periksa soalnya," ucap Satimin. (Theo Yonathan Simon Laturiuw )