Laporan Wartawan Warta Kota, Bintang Pradewo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tony Zahar (54) sopir taksi yang tewas dibunuh di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan berkeinginan untuk bertemu sahabatnya, Rachmat Gobel yang kini menjabat Menteri Perdagangan.
Istri korban, Siti Masitoh menceriterakan, suatu saat, almarhum pernah mempunyai keinginan untuk bertemu dengan Rachmat Gobel.
Namun, hasrat korban tidak bisa terpenuhi. Karena selalu mentok bertemu dengan satpam di rumah Rachmat Gobel.
Rachmat Gobel, pada Kamis (19/2/2015) melayat ke rumah duka di Citayam.
"Tadi juga saya bilang ke Pak Rachmat, kalau suami saya mau ketemu dia. Terus dia (Rachmat) hanya tersenyum," tutur wanita yang tinggal di Citayam, Bogor, Jawa Barat itu.
Menurutnya, keinginan almarhum untuk bertemu Rachmat Gobel adalah untuk mengubah nasib keluarganya.
Alasannya, selama hampir 3 tahun, korban ingin beralih profesi dari sopir taksi. Padahal, latarbelakang dari korban merupakan karyawan di perhotelan dan restoran.
"Bahasa Inggrisnya jago, karena sering dia ikut bapaknya ke luar negeri. Karena sudah tua dan perusahaan tidak ada yang mau terpaksa jadi sopir taksi," kata dia.
Rachmat pun juga memberikan santunan kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Akan tetapi, besarannya tidak diberitahu oleh Siti.
Menurutnya, bantuan itu sangat membantu keluarganya. Dimana sekarang sudah tidak ada lagi tulang punggung keluarga.
"Yah, alhamdullilah diberikan santunan sama Pak Rachmat. Karena saya nggak kerja, dan anak-anak masih kecil," kata dia.
Almarhum meninggalkan tiga orang anak yaitu Adin Adnan (12), Nayla Natika (9), dan Muhammad Bintara (7).
Hampir selama dua tahun, korban dan keluarga jarang tinggal bersama di Bogor. Pasalnya, Tony yang merupakan sopir taksi bandara Soekarno-Hata ini tidak ingin mengecewakan perusahaan yang menghidupinya.