TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan hektare sawah petani di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara gagal panen akibat diserang hama tikus. Akibatnya kerugian yang diderita ratusan petani diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Pasalnya hama tikus yang menyerang sejak satu bulan lalu, mengakibatkan 50-60 persen dari sekitar 400 hektare lahan pertanian di Rorotan, rusak dan tidak bisa dipanen. Alhasil diperkirakan dari sekitar 7 ton yang biasanya mampu dipanen, kini tidak lebih dari 10 persennya.
Ketua Gabungan Kelompok Petani Rorotan, Abdul Khadir mengatakan bahwa ada sekitar 180 petani yang menggarap 400 hektare lahan persawahan di Rorotan. Akibat terserang hama, sebagian besar petani saat ini sudah mulai menyemai sawahnya.
"Saat ini sulit untuk diselamatkan lagi. Mungkin paling banyak panennya cuma sekitar 10 persen dari biasa," ujar Khadir, Selasa (24/2).
Ia menambahkan akibat kegagalan panen, para petani diperkirakan mengalami kerugian hingga mencapai miliaran rupiah. Hal itu dikarenakan untuk setiap hektare sawah, para petani membutuhkan sekitar Rp 5 juta untuk mengolah sawah.
"Padahal sekarang harga sedang bagus. Sebabnya kan stok di pasaran sedang sedikit," sesalnya.
Untuk itu pihaknya sudah melaporkan hal tersebut ke UPT Pusat Pengujian Mutu dan Promosi Hasil Pertanian terkait serangan hama. Hanya saja hingga sekarang belum ada tindakan yang dilakukan.
Sementara itu Kasudin Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Utara, Una Rusmana mengungkapkan pihaknya belum mendapatkan laporan persoalan itu. Namun demikian, ia menjelaskan akan segera mengirim tim untuk mengecek kondisi di lapangan.
"Kalau memang benar diserang hama kita menyayangkan para petani tidak melaporkan. Seharusnya kalau ada kendala mereka dapat berkordinasi dengan kita," ungkapnya.
Apabila nantinya dalam pengecekan ditemukan hama, pihaknya akan segera melakukan penanganan. Pihaknya juga ke depan akan menjalankan program pengawasan agar sawah milik warga tidak lagi diserang hama tikus.(Junianto Hamonangan)