TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Dewi Tresnasih (46) ibunda Danny Ashri Fajar Purba (21), mahasiswa Sastra Arab Universitas Indonesia (UI) yang hilang dari apartemennya di Margonda Residence sejak Rabu (14/1/2015) lalu, akhirnya memaklumi kesalahan pernyataan Kapolresta Depok Kombes Pol Ahmad Subarkah yang mengatakan bahwa Danny sudah pulang dan kembali ke rumahnya.
Maklumnya Dewi setelah Kapolresta Depok Ahmad Subarkah mengakui kekeliruannya itu pada Rabu (25/2/2015).
"Ya sudahlah, karena beliau sudah mengakui kekeliruannya," kata Dewi Kamis (26/2/2015).
Sebelumnya Dewi mengaku marah dan sedih atas pernyataan Kapolresta Depok, yang mengatakan Danny sudah ditemukan dan kembali ke rumahnya.
Dewi langsung membantah pernyataan Kapolres dan menyatakan bahwa anaknya Danny masih hilang dan belum diketahui rimbanya.
"Yang penting sekarang beliau sudah mengakui kekeliruannya. Sampai saat ini pun saya masih menunggu Danny dan berharap dia kembali," kata Dewi lirih.
Kapolresta Depok Komisaris Besar Polisi Ahmad Subarkah mengaku telah memberikan informasi yang keliru terkait hilangnya Danny.
Menurut Ahmad ia mengoreksi pernyataan sebelumnya dan memastikan sampai saat ini, Danny memang belum ditemukan dan masih dinyatakan hilang.
"Jadi, sampai saat ini yang bersangkutan belum ditemukan dan masih dinyatakan hilang," ujar Subarkah.
Menurutnya orang hilang dimaksudnya sudah ditemukan dan kembali ke rumah orangtuanya adalah kasus berbeda yakni warga Depok yang beralamat di Cimanggis. Katanya, kasus orang hilang di Cimanggis itu memiliki kemiripan dengan kasus Danny.
"Karena ada dua kasus yang mirip. Saya kira yang sudah ditemukan yang mahasiswa UI. Ternyata bukan," katanya.
Seperti diketahui Danny mahasiswa jurusan Sastra Arab UI, hilang misterius sejak Rabu (14/1/2015) lalu dari apartemennya di Margonda Residence. Sebelum hilang, Danny rupanya sudah tak kuliah satu semester. Bahkan menurut keluarga perubahan fisiknya pun cukup drastis dan mencurigakan.
Berat badan Danny yang tadinya 100 kg kini menjadi 80 kg. Tubuhnya terlihat jauh lebih tegap dibanding sebelumnya.
Dewi Tresnasih, ibunda Danny, yang tinggal di Batam, Kepulauan Riau, curiga Danny ikut kelompok terlarang aau kelompk radikal. Ia sudah melaporkan kasus hilangnya Danny ke Polresta Depok dengan nomor aduan: /031/B/I/2015/PMG/resta Depok sejak Kamis (15/1/2015) lalu.
Dia mengaku telah menceritakan ke polisi tentang aktivitas mencurigakan sang anak yang kini sudah semester VII tersebut.
Danny masuk program studi Sastra Arab UI tahun 2011 lalu. Pemuda berkacamata itu disebut ibunya memiliki nilai IPK di atas rata-rata yakni 3,2. Kegiatan Danny di kampus, hanya aktif di komunitas marawis, ikut Festival Timur Tengah dan jadi panitia beberapa acara.
Sampai kini, keluarga Danny masih terus mencari keberadaan Danny.
Danny memiliki ciri berperawakan gemuk dengan berat badan 80 kg, tinggi 180 cm, rambut ikal dan memiliki berewok serta berkacamata.(Budi Sam Law Malau)