Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap kritiknya terhadap APBD DKI Jakarta 2015 akan mendorong fungsi dewan sebagai pengawas berjalan lebih baik lagi.
Pria yang akrab disapa Ahok itu memastikan sangat kritis soal anggaran. Apalagi, dalam APBD DKI Jakarta 2015 versi DPRD DKI Jakarta terdapat dana siluman Rp 12,1 triliun.
"Saya punya bukti dari 2012 sampai 2015. Kalau barangnya masuk, pernah tidak dia (DPRD DKI Jakarta) ribut sama eksekutif? Tidak pernah kan. Kalau barang sudah masuk, dia pernah tidak mengawasi kita selama ini? Mana pernah mengawasi," ungkap Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (6/5/2015).
Menurut Ahok, saat anggaran-anggaran siluman diakomodir dalam APBD DKI Jakarta 2015, fungsi pengawasan DPRD DKI Jakarta menjadi tumpul. Ahok mencontohkan pembangunan sheetpile setengah jalan tidak pernah diawasi.
Baca juga: Ahok Nilai DPRD DKI Jakarta Buka Borok Sendiri di Kemendagri.
"Kalau kita memakai Pergub jalan sendiri, kira-kira DPRD nanti akan marah. Dia akan mengawasi semua SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Satu baut tidak ada pun mereka akan teriak. Satu sentimeter kerjaan kurang, mereka berteriak. Itu yang saya harapkan," ungkapnya.
Ahok memastikan fungsi pengawasan DPRD yang berjalan baik akan membuat seluruh jajaran SKPD tidak lagi berani bermain anggaran. Karena mereka bekerja diawasi DPRD.
"Jajaran SKPD tidak berani menipu saya lagi dong, karena diawasi oleh DPRD yang memang lagi terluka. Bagus dong. Itu skenario film kita," ungkapnya.