Tribunnews.com, Jakarta — Persimpangan jalan tak sebidang di pelintasan kereta api memang sangat rawan kecelakaan.
Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun jalan layang atau flyover di persimpangan tak sebidang.
Akibat pembangunan flyover tersebut, kemacetan semakin parah di perempatan itu. Angkutan umum dan kendaraan pribadi masih berperilaku sembarangan saat melintasi pelintasan kereta api.
Oleh sebab itu, jalur yang mengarah dari Permata Hijau ke Patal Senayan akan ditutup. Hal ini tidak menunggu sampai flyover Permata Hijau rampung dikerjakan pada tahun 2016 mendatang.
"Memang untuk flyover Permata Hijau, jalur di bawahnya akan ditutup. Nanti kami tutup," kata Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo saat dihubungi di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/3/2015).
"Tidak usah menunggu jadi karena kemacetan selalu terjadi di Jalan Patal Senayan, baik kendaraan yang mau nyebrang rel, ke Patal Senayan, maupun arah Permata Hijau," ucapnya.
Selama ini, rencana penutupan jalur di bawah flyover selalu mendapat penentangan dari masyarakat. Rencana penutupan jalan akan dilaksanakan pada April 2015 mendatang. "Hambatan-hambatan itulah yang harus dihadapi di lapangan," tuturnya.
Pagar pembangunan flyover Permata Hijau terlihat sudah terpasang dengan ukuran 500 x 10 meter, dari arah Jalan Arteri Permata Hijau sampai ke arah Senayan. Hanya tersisa dua lajur bagi kendaraan roda empat untuk bisa melintas.
Beberapa alat berat terlihat sedang digunakan oleh para pekerja untuk melakukan pengeboran. Selain itu, ada dua backhoe yang sedang bekerja mengeruk jalan raya, dan mesin bor yang sedang menembus tanah.
Rencananya, flyover Permata Hijau akan memiliki panjang 533 meter dengan lebar 10 meter. Masa pembangunannya akan memakan waktu sekitar satu tahun. (Bintang Pradewo)