TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Panitia Angket Muhammad 'Ongen' Sangaji mengatakan sah-sah saja atas hasil survei Lembaga survei Cyrus Network yang menunjukan masyarakat masih menginginkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tetap memimpin DKI Jakarta.
"Silahkan lah. Kita tidak pernah membicarakan Ahok lengser kok. Kita membicarakan soal RAPBD," ungkap pria yang akrab disapa Ongen tersebut di Gedung DPRD DKI, Kamis (12/3/2015).
Dikatakannya tidak ada niat DPRD DKI untuk melengserkan Ahok dari kursi gubernur.
"Kita tidak pernah mau menjatuhkan Ahok. Ahok kan teman saya," ujarnya.
Masih menurut survei tersebut, Ahok lebih dipercaya publik dalam kisruh APBD tersebut ketimbang DPRD. Bahkan hasil survei pun menunjukan bila jumlah responden yang mendukung hak angket sangat minim.
Mendengar hal tersebut, Ongen mengatakan pihaknya menghormati hasil survei. Tetapi pihaknya tetap akan bekerja maksimal mengusut dokumen APBD Tahun 2015.
"Hasil survei memacu kita untuk bekerja lebih keras dan bertanggung terhadap rakyat," ucapnya.
Survei yang dilakuan terhadap 1000 responden pada 2 sampai 7 Maret 2015 terkait polemik Kisruh APBD Tahun 2015 antara DPRD DKI Jakarta dengan Ahok menunjukan sebanyak 27,15 persen responden menganjurkan Ahok mengedepankan dialog dengan DPRD DKI Jakarta, sementara 25,75 persen responden menganjurkan agar Ahok melaporkan dugaan penyelewengan dalam dana APBD kepada aparat hukum.
Sementara terhadap DPRD, 32,77 persen responden menantang agar DPRD DKI Jakarta dapat membuktikan secara hukum segala tudingan dan kecurigaan Ahok keliru, sedangkan 28,56 persen responden menganjurkan agar DPRD DKI Jakarta mengedepankan dialog dengan Ahok.
Kemudian dukungan publik terhadap Hak Angket hanya menunjukan angka 2,51 persen, lebih jauh 95 persen responden menilai popularitas Ahok masih sangat tinggi dengan tingkat kesukaan sebesar 66,6 persen serta 62 persen responden menilai Ahok layak memimpin DKI Jakarta.