"Intinya APBD, jalan terus, hanya saja yang digunakannya, bukan yang diajukan Pemprov kemarin, jangan sampai rakyat yang menjadi korban," ujarnya.
Sementara itu ketika ditemui di ruangannya, Wakil Ketua DPRD Mohammad Taufik mengatakan, tidak jadinya rapat finalisasi dilakukan pada pukul 14.30 WIB, lantaran tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) belum memberikan printout E-budgeting.
"Kita masih nunggu, alasannya tadi katanya masih dilakukan penginputan data," katanya.
Menurut Taufik, pihaknya akan menunggu draft dari pihak eksekutif hingga pukul 24.00 WIB, sesuai dengan batas dari Kemendagri.
"Ya kita masih nunggu, kan janjinya akan dikasih sore ini," katanya.
Sementara itu ketua TAPD, yang juga Sekda Saefullah membantah rapat tersebut batal dilaksanakan. Menurutnya, pimpinan dan Banggar DPRD sedang menunggu lampiran printout e-Budgeting. Lampiran tersebut sedang dicetak oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
"Tadi malam kan kita sampai Jam empat pagi, udah balance lalu istirahat, tadi pagi jam 9 ngeprint, jadi estimasinya tadi kata pak Heru (kepala BPKAD) jam 7 malam selesai tuh. Tapi hasil rekapitulasinya ke dewan sudah kita sampaikan dan surat permohonan persetujuannya sudah kita sampaikan, nanti jam tujuh kita susulkan lampiran," ujar Saefullah.
Menurut Saefullah, DPRD akan memutuskan menerima atau menolak setelah menerima seluruh lampiran e-budgeting yang sedang dicetak.
"Ya setelah nanti disusulkan lampirannya, kita menunggu detik perdetik, menit per menit, keputusan dewan apakah setuju atau tidak," katanya.