TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sengaja datang meninjau Pintu Air Karet karena CCTV (kamera pengintai) yang dipasang janggal.
CCTV yang seharusnya diarahkan untuk meninjau ketinggian air, justru CCTV di Pintu Air Karet malah diarahkan ke atap rumah warga sehingga yang dilihat hanya seng.
"Waktu saya monitor CCTV, saya tidak bisa melihat yang (CCTV di pintu air) Karet. Semua CCTV (diarahkan) ke seng. Makanya saya cek," ungkap pria yang akrab disapa Ahok saat meninjau Pintu Air Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (21/3/2015).
Dikatakan dia, entah sengaja atau tidak CCTV tersebut bukan diarahkan untuk memantau ketinggian air. Padahal CCTV tersebut terhubung ke komputer sehingga bisa dengan mudah mengawasinya.
"Saya kan jadi bertanya, masa CCTV posisi tuh lihat seng. Jadi saya bilang kenapa posisinya ke seng begitu loh. Nah saya sudah bingung, begitu saya tidak bisa mengamati ini, saya cek sudah siaga I," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini merasa aneh dengan posisi CCTV di Pintu Air Karet. Hal tersebut yang mendorong dirinya untuk datang langsung melihat fakta di lapangan.
"Makanya saya kadang-kadang bukan suudzon, begitu CCTV saya terganggu saya sudah curiga ada apa. sama kayak Istiqlal dulu begitu terganggu, Sunter saya sudah curiga, ada apa. begitu CCTV saya diarahkan ke seng begini nih ada apa. ini CCTV disetel dengan komputer arah ke sungai. mau tahu ketinggian berapa. kenapa disetel seperti ini," ungkapnya.