News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisruh APBD DKI

Tanda Tangan Dukung Ahok Sudah 30 Ribu, Relawan Siap Duduki DPDR DKI

Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi penggalagan tanda tangan untuk mendukung Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, Minggu (15/3/2015)

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terhitung hingga hari ini Minggu (22/3/2015), aksi dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berhasil terkumpul 30 ribu tanda tangan.

Tanda tangan hasil partisipasi masyarakat tersebut digerakkan oleh sekelompok orang yang tergabung dari Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP), di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2015).

Sebanyak 70 spanduk yang disediakan peserta aksi. Terdiri dari 60 spanduk sepanjang 5 meter dan 10 lembarnya lagi sepanjang 4 meter.

Pantauan di lokasi, tak sedikit masyarakat yang mampir membubuhkan tanda tangannya. Usianya beragam dari para remaja hingga orang dewasa. Mereka menggunakan spidol-spidol yang disediakan panitia.

Seluruh spanduk itu nampak terisi penuh oleh tanda tangan masyarakat.

Wakil Sekjen BaraJP Yayong Waryono menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk dari ekspresi nyata mendukung Ahok menjalankan roda pemerintahan DKI Jakarta.

Yayong mengatakan, aksi pengumpulan tanda tangan sudah masuk pekan ke empat sejak Minggu (1/3) lalu. Saat ini, sudah 150 spanduk yang terisi.

"Dukungan masyarakat sangat besar. Target kami 250 spanduk hingga dua pekan depan." Kata di lokasi.

"Perkiraan tanda tangan sudah sekitar 30 ribu tanda tangan," ucapnya menambahkan.

Ketua BaraJP Sihol Manulang mengatakan, spanduk yang sudah diteken masyarakat merupakan persiapan menduduki Kantor DPRD DKI Jakarta.

"Spanduk tanda tangan dukungan masyarakat, nanti kami gunakan menduduki kantor wakil kita," ujar Sihol.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini