Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga korban ledakan bergelimpangan dalam jarak sekitar lima meter. Baju dan celananya tercabik, darah bercucuran di sekujur tubuh.
Sedangkan satu korban lain berusaha berjalan dengan perut penuh darah. Jalannya terseok sambil berteriak. Lalu cendawan berwarna putih bekas ledakan masih membumbung.
Beginilah kondisi lokasi ledakan di Jalan Jati Bundar, RT 7/16, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat ledakan baru saja terjadi, Rabu (8/4/2015). Ledakan terjadi pukul 14.15 WIB.
Darmawan (39), seorang karyawan perusahaan ekspedisi yang lekas berlari ke arah sumber ledakan usai ledakan terjadi, menceritakan hal itu kepada wartawan di RS Pelni, Petamburan, Jakarta Barat, petang ini.
"Mengerikan sekali pokoknya," ucap Darmawan. Ketika ledakan terjadi, Darmawan sedang berada di pinggir jalan, makanya dia buru-buru berlari bersama lima rekan lainnya.
Saat awal Ia datang, sudah ada warga lain di lokasi. Tapi tiga korban masih bergelimpangan. Korban-korban itu terpencar di jarak lima meter dalam posisi saling berhadapan.
Lalu Darmawan juga melihat salah satu korban yang masih bisa jalan walau dengan kondisi perut penuh darah.
Kemudian Darmawan dan lima rekannya buru-buru menghampiri korban yang tergeletak. Mereka membiarkan korban yang masih bisa jalan.
"Saya tak tahu korban yang bisa jalan itu kemudian dibawa ke rumah sakit oleh siapa," ucap Darmawan.
Awalnya ada orang yang mau memberikan air ke korban yang tergeletak. Tapi lekas dicegah, karena justru takut jadi bertambah parah.
Makanya kemudian warga dan Darmawan lekas mengangkati saja korban yang tergeletak. Darmawan kebagian mengangkat salah satu korban terparah bernama Suro (56).
Dia mengangkat bersama empat orang lainnya. Suro kini masih dirawat di IGD RS Pelni. Mukanya tak dapat dikenali lagi.
Menurut Darmawan, Suro masih sadar saat hendak diangkat. "Tapi dia seperti menahan sakit begitu," ucap Darmawan. "Saya angkat di bagian dada korban. Makanya tadi baju saya penuh darah," kata Darmawan.