News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan di Tanah Abang

Mengerikan! Satu Korban Masih Bisa Jalan dengan Perut Penuh Darah

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) ledakan di kawasan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu(8/4/2015). Ledakan yang di duga mercon atau petasan ini melukai empat orang. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga korban ledakan bergelimpangan dalam jarak sekitar lima meter. Baju dan celananya tercabik, darah bercucuran di sekujur tubuh.

Sedangkan satu korban lain berusaha berjalan dengan perut penuh darah. Jalannya terseok sambil berteriak. Lalu cendawan berwarna putih bekas ledakan masih membumbung.

Beginilah kondisi lokasi ledakan di Jalan Jati Bundar, RT 7/16, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat ledakan baru saja terjadi, Rabu (8/4/2015). Ledakan terjadi pukul 14.15 WIB.

Darmawan (39), seorang karyawan perusahaan ekspedisi yang lekas berlari ke arah sumber ledakan usai ledakan terjadi, menceritakan hal itu kepada wartawan di RS Pelni, Petamburan, Jakarta Barat, petang ini.

"Mengerikan sekali pokoknya," ucap Darmawan. Ketika ledakan terjadi, Darmawan sedang berada di pinggir jalan, makanya dia buru-buru berlari bersama lima rekan lainnya.

Saat awal Ia datang, sudah ada warga lain di lokasi. Tapi tiga korban masih bergelimpangan. Korban-korban itu terpencar di jarak lima meter dalam posisi saling berhadapan.

Lalu Darmawan juga melihat salah satu korban yang masih bisa jalan walau dengan kondisi perut penuh darah.

Kemudian Darmawan dan lima rekannya buru-buru menghampiri korban yang tergeletak. Mereka membiarkan korban yang masih bisa jalan.

"Saya tak tahu korban yang bisa jalan itu kemudian dibawa ke rumah sakit oleh siapa," ucap Darmawan.

Awalnya ada orang yang mau memberikan air ke korban yang tergeletak. Tapi lekas dicegah, karena justru takut jadi bertambah parah.

Makanya kemudian warga dan Darmawan lekas mengangkati saja korban yang tergeletak. Darmawan kebagian mengangkat salah satu korban terparah bernama Suro (56).

Dia mengangkat bersama empat orang lainnya. Suro kini masih dirawat di IGD RS Pelni. Mukanya tak dapat dikenali lagi.

Menurut Darmawan, Suro masih sadar saat hendak diangkat. "Tapi dia seperti menahan sakit begitu," ucap Darmawan. "Saya angkat di bagian dada korban. Makanya tadi baju saya penuh darah," kata Darmawan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini