TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kematian Deudeuh Alfi Sahrin alias Empi (26) yang tragis mendorong Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan mengaktifkan operasi terhadap kos-kosan yang dijadikan tempat mesum.
Oleh sebab itu, saat ini Wali Kota Jakarta Selatan, Syamsuddin Noor sedang melakukan pendataan kos-kosan yang berada di wilayahnya.
"Saya sudah suruh para Camat, dan Lurah untuk melakukan pendataan. Melalui Muspika kami akan melakukan operasi," kata Syamsuddin di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (15/4/2015).
Menurutnya hingga saat ini dia belum mendapatkan data kos-kosan yang rawan tindakan prostitusi. Namun, target operasinya adalah tempat-tempat yang dicurigai sebagai tempat yang sudah berubah fungsi.
"Kami akan operasi di tempat-tempat yang dicurigai.Setelah data masuk, mana titik yang kita operasikan," tegasnya.
Dia enggan berspekulasi dengan menertibkan semua kos-kosan. Menurutnya harus ada bukti otentik kalau tempat itu berubah fungsi.
Tak hanya itu, pihaknya juga meminta bantuan kepada masyarakat untuk segera melaporkan kalau ada kos-kosan yang dijadikan tempat ajang prostitusi.
"Kita harus cari informasi dulu dan tidak bisa asal. Kalau sanksi nanti kita akan koordinasikan lebih lanjut. Kita lihat izinnya dulu, penggunaannya seperti apa," ungkapnya.
Beberapa wilayah yang dianggap rawan kos-kosan yang berubah fungsi menjadi tempat prostitusi memang sudah dipantau Syamsuddin. Seperti kos-kosan di wilayah Tebet, Setiabudi, dan Kebayoran Lama.
"Saya juga sering mengunjungi masyarakat dan ada ulama yang menyampaikan keresahan itu di Cilandak," kata dia. (Bintang Pradewo)