Menurut polisi, gara-gara meninggalkan alat kontrasepsi berisi sperma, pembunuh Empi tak akan bisa mengelak apabila tertangkap.
Sebab meninggalkan sperma sama dengan meninggalkan identitasnya di tempat kejadian perkara (TKP).
Bahkan sama saja seperti meninggalkan 'KTP'.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Kombes Pol Musyafak, mengatakan, dari sperma maka bisa diidentifikasi DNA pelaku.
Lalu, kata Musyafak, DNA adalah media pencocokan yang paling identik dari semua media di alat identifikasi primer.
Alat identifikasi primer ada tiga, yakni DNA, sidik jari, dan gigi geligi.
"Tapi DNA adalah yang paling identik," ucap Musyafak, Selasa(14/4/2015).
Makanya, apabila nanti ada orang yang diduga pelaku tertangkap, maka tinggal dicocokkan saja DNA pelaku yang diduga dari tubuhnya dengan DNA di sperma.
"Apabila cocok yang sudah pasti dia pelakunya," ucap Musyafak.
Namun, apabila hasilnya berbeda, kata Musyafak, tak bisa pula serta merta disebut bahwa orang yang tertangkap bukan pelaku.