TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Deudeuh Alfi Syahrin (27) alias Evi alias Empi, janda cantik yang tewas dibunuh di kamar kosnya di Tebet, memiliki seorang anak hasil perkawinannya dengan Soni, warga Kampung Lebak, Pancoran Mas, Depok tahun 2004.
Anak Empi adalah laki-laki dan kini usianya 10 tahun.
BACA: Habis Ujian Nasional, Pelajar Mesum di Hotel
Perkawinan Empi dan Soni hanya bertahan 3 tahun.
Pada 2007, mereka bercerai dan sejak itu, anak laki-laki mereka dirawat oleh kedua orang tua Soni, yang tinggal di Kampung Lebak, RT 6/12, Kelurahan Depok, Pancoran Mas, Depok.
"Dari umur 3 tahun, anak itu dirawat sama bekas mertua Evi. Sampai sekarang, anaknya gak pernah diberitahu kalau ibunya adalah Evi," kata Muhamad Iqbal (42) kakak kandung Empi saat ditemui di rumahnya di Jalan Margonda, Gang Manggah, Pancoran Mas, Depok, Kamis (16/4/2015).
Menurutnya setahu sang bocah, orangtuanya adalah mantan mertua Empi itu atau yang sebenarnya adalah kakek neneknya.
Iqbal menuturkan setelah anak Evi berusia sekitar 7 tahun, Evi pernah meminta anaknya kembali namun tak dikabulkan.
"Dia dilarang untuk mengaku sebagai ibu di depan anaknya," ujar Iqbal.
Karena menyadari keterbatasan dan kemampuan dirinya untuk merawat sang anak, kata Iqbal,
Empi tampaknya tahu diri.
Ia tak mempermasalahkan hal itu kepada kedua orang mantan mertuanya.
"Asal setahu dia anaknya itu baik-baik saja," ujarnya.
BACA JUGA: Liputan Khusus Menyibak Tren Prostitusi Online
Karenanya ketika beberapa kali Evi menemui anaknya saat Lebaran tiba, Empi diperkenalkan sebagai bibi atau tante saja.
"Rumah mantan mertuanya gak jauh dari sini, hanya beda RT saja. Biar dibilang Evi sebagai ibunya pun, kayaknya anaknya gak percaya. Sebab dari kecil setahu dia, ibunya itu ya kakek neneknya itu," ujar Iqbal.
Menurut Iqbal, Evi memang jarang mengunjungi anaknya dan datang ke Depok. "Palingan setahun sekali, itupun hanya Lebaran saja," kata Iqbal.
Menurut Iqbal, jika akan memberikan hadiah berupa mainan ke anaknya itu, Evi biasanya menyuruh kurir atau menggunakan jasa pengiriman paket yang dikirim ke alamat rumah Iqbal.
"Jadi Evi jarang sekali ke sini. Apalagi kasih uang ke anaknya. Cuma setahun sekali saja sewaktu Lebaran," papar Iqbal.
Bahkan ketika jenasah Empi disemayamkan di rumah Iqbal, anak Empi dilarang untuk datang ke sana dan melihat ibunya.
"Keluarga mantan mertuanya ingin sang anak jangan sampai tahu kalau yang meninggal ibu kandungnya. Apalagi di media terungkap profesinya, yang jadi aib itu," ujar Iqbal
Penulis: Budi Sam Law Malau