Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhamad Prio Santoso (24) dipindahkan ke selnya pukul 21.30 WIB malam pada Rabu (15/4/2015) malam. Dia pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin alias Empi (26), seorang pekerja seks.
Kemarin adalah hari tersibuk Prio. Saat dipindahkan ke sel Prio baru saja meladeni wawancara dengan wartawan media televisi dan cetak.
Kemudian Ia juga sempat dijenguk istrinya yang datang dengan mata berkaca-kaca. Istrinya memberikan dia sebuah Al-quran. Tapi Ia tak dibawakan baju.
Prio kemudian dipindahkan ke Rumah Tahanan Kriminal Umum dan Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Diselnya sudah ada dua lelaki yang lebih tua darinya. Mereka tahanan kasus penipuan.
Tak ada penyambutan berlebihan. Tapi Prio mengaku dirinya sudah dikenal. Sebab kedua orang disel itu mengikuti kasusnya lewat televisi.
"Saat saya masuk mereka tanya saya terjerat kasus apa. Saya jawab saya membunuh perempuan. Lalu mereka bilang 'oh, kamu yang terkenal itu ya'," ucap Prio kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (16/4/2015) sore.
Selanjutnya tak ada lagi pembicaraan soal kasusnya. Dua tahanan rekan satu sel-nya itu tak usil bertanya-tanya soal mengapa Prio membunuh.
"Mereka hanya tanya saya soal keluarga, anak dan pekerjaan," ucap Prio.
Selain itu salah satu tahanan juga memberikan nasihat ke Prio. "Dia bilang kalau sedang ditahan begini, saya harus lupakan apa yang ada diluar, toh tak bisa apa-apa juga. Tapi saya harus selesaikan dulu masalah hukum ini," ucap Prio.
Selanjutnya mereka bicara sekitar satu setengah jam. Ngalor ngidul bicara soal anak dan istrinya yang tengah mengandung anak kedua Prio. Setelah itu baru Prio tidur.
"Saya bisa tidur semalam. Tapi saya kepikiran istri saya. Kalau Tata (korban), saya kepikiran waktu dia melotot saat saya cekik. Dia ngotot sekali," ucap Prio.