TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Situasi kondisi perumahan korban penculikan pengusaha Thalib Abbas (70), di Town House deHill, Jalan Camat Gabun 2 RT 04 RW 08 nomor B 10, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (20/4/2015) siang tampak begitu sepi.
Pintu gerbang perumahan yang bergaya arsitektur minimalis itu tertutup sebuah pagar dengan memiliki lebar sekitar 10 meter terlihat tertutup.
Seorang penjaga keamanan dari Koramil, Rommy menghalang-halangi beberapa awak media untuk masuk ke dalam perumahan itu.
Menurutnya, sesuai dengan perintah keluarga, para media dilarang untuk meliput kegiatan di sana.
"Kebetulan rumah juga kosong. Ini permintaan dari pihak keluarga, dilarang untuk ke sana," kata Rommy kepada wartawan di perumahan itu, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (20/4).
Menurutnya, keluarga korban hanya menitipkan rumah saja.
Pasalnya, sejak hari Sabtu (18/4), para keluarga sudah tidak ada di rumahnya.
Sehingga, pihak keamanan tidak berani memberi izin awak media untuk melihat kondisi rumah korban.
Dari jauh, town house yang berisi 40 rumah itu, terlihat sepi.
Para penduduk yang menempati town house itu tidak ada yang terlihat. Kebanyakan rumah itu memiliki dua lantai dengan luas sekitar 120 meter.
Menurutnya, selama seminggu belakangan ini tidak ada orang yang mencurigakan datang ke town house itu.
Pihak keamanan juga selalu selektif dalam menerima para tamu.
Namun, memang akibat kejadian itu, pihak sekuriti yang berjumlah enam orang itu merasa kecolongan. Karena dalam satu shift hanya ada tiga orang yang bekerja selama 12 jam.
"Selama seminggu ini ngga ada yang mencurigakan. Kalau misalnya tamu kita seleksi meninggalkan identitas seperti KTP," ucapnya. (Bintang Pradewo)