TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Syifa (20 tahun) terpaku berdiri di jembatan penyeberangan Bus Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia.
Dia memandang ke arah jalan Jenderal Sudirman pada Rabu (22/4/2015) sore.
Dilihatnya dengan seksama Tugu Selamat Datang yang terletak di tengah Bundaran Hotel Indonesia.
Di sekitar tempat itu, berdiri bangunan pencakar langit dan sejumlah bendera negara di kawasan Asia-Afrika yang menjadi peserta peringatan 60 tahun Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (KAA).
Selama 10 menit, dia melihat megahnya tugu yang berdiri sejak tahun 1961 itu. Ini merupakan kesempatan pertama, dia menyaksikan pemandangan indah ditempat tersebut.
Sebelumnya, di tempat tersebut selalu ramai oleh pejalan kaki. Sementara itu, di jalan sereing terdengar suara klakson dan ramainya kendaraan bermotor yang lewat di kawasan itu
Bundaran HI kini seperti sudut "kota yang mati".
Kesempatan itu didapatkannya setelah pemerintah menutup sementara jalan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia.
Penutupan jalan ini karena delegasi peserta KAA akan lewat di tempat tersebut.
"Pemandangan di tempat ini bagus. Lalu lintas teratur. Ini pengalaman pertama melihat DKI Jakarta seperti ini," ujarnya.
Dia menyempatkan waktu memfoto Bundaran Hotel Indonesia. Menggunakan kamera telepon genggam, dia mengabadikan momen langka tersebut.
Sayang, dia hanya sebentar berada di tempat tersebut. Sebab, petugas keamanan meminta tidak ada penumpukan pejalan kaki di jembatan penyeberangan Bus Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia.
"Ayo, cepat tempat ini steril," tegas petugas keamanan yang membawa senjata api laras panjang itu.