News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesta Bikini SMA

Ajakan Berbikini Untuk Rayakan Selesainya UN Bakal Gagal

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Sepasang anak muda santai berbikini di tengah Kota Suma dekat Kobe Jepang.

Laporan wartawan WARTA KOTA, Dwi Rizki

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2014-2015 tidak hanya terjadi selama pelaksanaan ujian berlangsung.

Pasca ujian selesai‎ dilakukan, sebuah undangan dalam format video dalam situs berbagi video ‎youtube pun mengejutkan dunia pendidikan saat ini.

Berjudul Splash After Class, sebuah event organizer mengundang para siswa ‎angkatan kelulusan tahun 2015 untuk ikut serta dalam pesta perayaan ‎kelulusan.

Sekilas, acara yang agendanya akan digelar pada salah satu hotel ‎di bilangan Jakarta Pusat pada Jumat (25/4/2015) mendatang itu terlihat ‎manusiawi.

Pasalnya, kelulusan memang layak untuk dirayakan.

Namun, satu hal yang kini disoroti penuh oleh Komisi Perlindungan Anak ‎Indonesia (KPAI) adalah dress code atau ketentuan pakaian pengunjung.

Dalam selebaran tersebut, pengunjung yang notabene siswi diminta untuk mengenakan bikini.

Pakaian tersebut dinilai pihak KPAI tidak sesuai dengan norma sosial.

Menurut KPAI, hal itu berpotensi dapat memicu terjadinya tindak kekerasan ‎terhadap anak, khususnya perempuan.

Hal tersebut seperti halnya yang disampaikan oleh Komisioner KPAI Bidang ‎Pendidikan, Susanto.

Dirinya menilai, pesta tersebut tidak pantas ‎diselenggarakan dan harus dibatalkan.

Alhasil, seluruh pihak harus turut ‎serta melakukan pengawasan serta pencegahan terkait pelaksanaan pesta ‎bikini tersebut.

"Seluruh pihak harus turun tangan untuk melakukan pengawasan dan kontrol ‎terkait pesta itu, baik orangtua dan sekolah harus memberikan pembinaan dan pemahaman soal sisi negatif atas pesta tersebut," jelasnya.

Sementara, lanjutnya, pihak kepolisian pun harus segera melakukan tindakan ‎pencegahan.

Ini meski seperti diketahui bersama, video tersebut hanya ‎sebatas ajakan untuk menghadiri pesta kelulusan sekolah.

"Kegiatan itu jelas menciderai dunia pendidikan yang jelas-jelas membentuk ‎moral dan intelektual anak, KPAI dengan tegas menyatakan penolakan adanya

"Kami mengajak seluruh pihak untuk memberikan pembinaan dan ‎edukasi kepada anak, agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi ke depannya," tutupnya‎.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini