TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mencanangkan program sejuta rumah di Semarang, Jawa Tengah, yang diikuti secara teleconferece bersama enam daerah di Indonesia termasuk Jakarta.
Pada saat yang bersamaan diadakan pula peletakan batu pertama pembangunan Rumah Susun Sederhana Hak Milik (Rusunami) di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (29/4/2015).
Saat berbincang dengan Jokowi melalui teleconferece, seorang warga Heni Rohmawati yang tinggal di sebuah Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) mengaku dirinya ingin mempunyai rumah sendiri.
"Harapan saya punya rumah sendiri. Tidak mau ngontrak seumur hidup," ucap Heni kepada Jokowi dalam teleconference tersebut.
Tetapi karyawan swasta berusia 38 tahun ini meminta kepada Jokowi untuk menyediakan Rusunami dengan harga terjangkau karena dirinya ingin naik kelas dengan mempunyai rumah sendiri.
"Saya minta uang mukanya ringan, cicilan tetap murah. Mohon juga PPN 10 persen dibebaskan, karena berat sekali," ucap Heni.
Mendengar permintaan Heni, Jokowi mengatakan bila tingkat suku bunga saat ini sudah relatif lebih rendah tidak lagi 7,25 persen tetapi hanya 5 persen.
"Uang mukanya hanya satu persen. Untuk lainnya bisa ditanyakan secara detail ke Perumnas atau ke BTN, nanti akan dijelaskan," jawab Jokowi.
Di wilayah Cengkareng rencananya akan dibangun 5400 unit Rusunami. Khusus untuk 2015 baru tersedia 1600 unit. Pembangunan akan dilakukan bertahap selama tiga tahun untuk membangun 18 tower Rusunami.
Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto mengatakan pembangunan Rusunami Cluster A8 Cengkareng sudah dilakukan cukup lama. Rencananya pembangunan rusunami akan dilaksanakan di atas lahan seluas 4,97 hektar.
"Komitmen kami dalam mendukung program sejuta rumah maka kami mengubah misi kami dari pembangunan apartemen komersial menjadi rumah susun sederhana milik. Ini adalah suatu program komitmen kami," kata Himawan dalam acara Ground Breaking Pembangunan Rusun Cengkareng, Jakarta Barat.
Diharapkan, melalui kerja sama antara Pemprov DKI dengan Perumnas, masalah perijinan akan dapat berjalan lebih lancar. Sehingga, proses pembangunan rusun di Jakarta dapat segera dilakukan.
"Pada tahun ini Perumnas merencanakan program pembangunan rumah sebanyak 33.500 unit dalam bentuk rumah susun dan rumah sederhana tapak," ungkap Himawan.