TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Sosial Budaya Universitas Indonesia (UI), Devie Rahmawati, menyarankan kepada Muhammad Prio Santoso (24 tahun), pelaku pembunuhan Deudeuh Alfi Syahrin untuk menjalani terapi.
Dia menjelaskan, terapi dilakukan guna mengobati kecanduan pornografi dan rasa ketergantungan seks. Dia mengindikasikan pria yang berprofesi sebagai guru bimbingan belajar di sebuah tempat les di Jakarta Barat itu mengalami kelainan.
Kelainan ini terjadi karena M Prio Santoso telah melihat contain pornografi sejak masa kecil. Sehingga, walaupun sudah mempunyai istri, dia akan tetap mencari perempuan lain guna memenuhi hasrat birahi.
"Ada akar masa kecil terpapar pornografi. Itu pornografi merusak seperti kokain," ujar Devie Rahmawati saat dihubungi, Kamis (14/5/2015).
Setelah membunuh Deudeuh pada beberapa waktu lalu, Prio menyempatkan waktu untuk memburu perempuan lain. Dia mencari melalui akun twitter yang dimiliknya, yaitu @Santos06yoyo. Dia berselancar mencari para wanita yang bertransaksi seks via twitter.
"Pengakuan, dia masih mencari perempuan lain. Orang ini butuh di terapi. Ada kebutuhan menggunakan perempuan lain selain istri ," tambahnya.