TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak mau asal-asalan menggelontorkan uang untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) di Lenggang Jakarta.
"Saya tidak mau sembarangan kasih uang, salurkan-salurkan, tapi dimakan setan," ungkap pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jumat (22/5/2015).
Dikatakan dia Pemprov DKI sudah siap menggelontotkan uang Rp 20 miliar untuk modal para PKL.
Tetapi tidak bisa disalurkan dalam waktu dekat harus menunggu kios di Lenggang Jakarta terisi semua oleh PKL yang telah diseleksi.
Pemprov DKI telah menseleksi PKL Monas untuk menempati kios-kios di Lenggang Jakarta. Namun dari ribuan PKL yang mendaftar banyak yang tidak memenuhi syarat.
Banyak orang yang mendaftar untuk berdagang di Lenggang Jakarta hanya untuk mendapatkan kios saja untuk kemudian dijual atau disewakan lagi kepada orang lain.
Namun karena aturan yang dibuat kios tidak bisa diperjualbelikan akhirnya banyak yang mundur dengan sendirinya karena memang orang-orang tersebut bukan PKL.
"Sekarang karena tidak bisa disewa atau dijual, dia balikin. Kalau tidak dibalikin, kami sita. Coba lihat, banyak sekali kios kosong, dia lagi tunggu verifikasi orang baru, karena ada yang mengundurkan diri. Logikanya gini, kalau anda dapat tempat dagang, nggak usah sewa, disuruh mengundurkan diri, pasti nggak mau," ungkapnya.