TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik dari Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa empat orang saksi terkait tewasnya Jopi Peranginangin (39), Sabtu (23/5/2015) siang. Namun, para saksi yang diperiksa enggan memberikan keterangan kepada wartawan.
Sekitar pukul 14.40 WIB, satu persatu saksi keluar dari ruang penyidik. Namun, mereka enggan menjawab pertanyaan wartawan.
Salah satu saksi yang juga rekan Jopi, MF, mengaku kelelahan setelah peristiwa semalam. Sehingga, ia belum mau berbicara banyak.
"Nanti dulu aja ya, saya lelah sekali ini," ujar pria berkacamata ini.
Dari raut wajahnya, ia memang tampak kelelahan. Matanya sedikit merah dan sayu. Kulitnya pun tampak pucat.
MF juga masih mengenakan pakaian yang ia pakai sejak kemarin yakni kemeja ungu muda yang sedikit ternoda darah di bagian punggung.
MF keluar bersama beberapa orang yang juga teman Jopi. Ada dua orang wanita dan dua orang pria. Mereka tampak merangkul dan memberi penguatan kepada MF.
Selain MF, penyidik juga memeriksa tiga orang saksi lagi, yaitu A seorang mahasiswa dan D serta IK selaku petugas keamanan Venue Kemang. Selain memeriksa saksi, polisi juga sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Jopi merupakan mantan aktivis sejumlah organisasi. Ia pernah aktif di Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) dan Partai Rakyat Demokratik (PRD) beberapa waktu lalu.
Pria itu terakhir menjadi aktivis di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menyoroti soal produksi Sawit yakni Sawit Watch.
Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan Komisaris Aswin mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara diketahui Jopi terlibat cekcok dengan orang yang tidak dikenal di TKP malam itu. Kemudian, orang itu menusuk Jopi di bagian punggung.
Jopi sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk mendapat perawatan. Namun, karena luka yang terlalu parah, ia menghembuskan napas terakhirnya pagi tadi sekitar pukul 06.00 WIB.(Unoviana Kartika)