News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Beras Plastik

Disperindag Depok Belum Periksa Beras Plastik yang Bikin Warga Keracunan

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Naiman menunjukkan beras plastik

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Depok belum memeriksa sampel beras yang diduga beras plastik atau beras sintetis.

Beras itu diduga meracuni satu keluarga di Kampung Rawageni RT03/02, Ratujaya, Cipayung, Depok.

(Baca Juga: Sekeluarga Keracunan Beras Plastik di Depok)

Hingga Senin (25/5/2015) sore, Disperindag Depok, belum dapat memastikan apakah beras yang dikonsumsi keluarga Naiman (52) itu adalah beras plastik atau bukan.

Hal itu dikatakan Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Disperindag Kota Depok, Reva Sosiawan kepada Warta Kota, Senin (25/5/2015).

Reva mengaku sudah mendengar tentang kabar yang menyebutkan adanya satu keluarga yang diduga keracunan beras plastik di Ratujaya, Cipayung, Depok.

Ia mengatakan ke depan masyarakat yang curiga dan merasa adanya peredaran beras plastik atau sintetis agar segera melaporkannya ke kami.

Menurut Reva, secara kasat mata beras sintetis ataui beras plastik dapat diketahui karena memiliki perbedaan mendasar dengan beras biasa.

"Jika diperlukan untuk diperiksa ke lab atas beras di Ratujaya, Cipayung yang diduga beras plastik, maka akan kami lakukan. Namun sebenarnya secara kasat mata dan dengan cara tertentu sudah bisa diketahui apakah itu beras plastik atau bukan," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Depok, Martinho menyebutkan jika sudah dipastikan bahwa beras yang dimaksud di Cipayung itu adalah beras sintetis maka pihaknya akan menelusuri dari mana beras sintetis itu masuk ke Depok.

Di samping itu, Martinho mengimbau masyarakat untuk lebih peduli dan meneliti kualitas produk yang dibeli terutama beras.

"Beras adalah makanan pokok orang Indonesia, seharusnya bisa membedakan mana beras sintesis dan mana yang bukan," paparnya.(Budi Sam Law Malau)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini