TRIBUNNEWS, COM. BATAM - Dinas Pendidikan Kota Batam terus melakukan terobosan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
"Terobosan-terobosan ini kami lakukan untuk agar anak-anak kita tidak sekolah di luar negeri," ujar Kepala Seksi Penyusunan Program Dinas Pendidikan Kota Batam Maryulis saat menerima kunjungan Komisi E DPRD DKI Jakarta, Kamis (11/6/2015).
Terobosan-terobosan tersebut, di antaranya, meningkatkan kesejahteraan guru komite. Selain honor sesuai upah minimum, yakni Rp 2,5 juta per orang perbulan, para guru komite juga mendapat tunjangan BPJS.
Selain guru komite, Pemkot Batam juga memberikan tunjang kepada guru swasta sebesar Rp 1 juta perbulan.
"Dengan kesejahteraan guru, otomatis mereka mengajarnya juga lebih baik. Sehingga kualitasnya lebih terjaga, bahkan meningkat," katanya.
Dengan kualitas yang baik, dia berkeyakinan bisa mengurangi niat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di luar negeri.
"Secara geografis Batam sangat berdekatan dengan Singapura dan Malaysia, yang kualitas pendidikannya sangat baik," ujarnya.
Sedangkan untuk siswa kurang mampu, Pemkot Batam memberikan bantuan Rp 90 ribu perorang setiap bulannya.
"Pendistribusian bantuan ini tidak mengalami kendala. Karena data yang kami dapat sangat akurat dari RT dan RW masing-masing," katanya.
Mendengar terobosan tersebut, Ketua Komisi E DPRD DKI Pantas Nainggolan menyatakan apresiasinya.
Bahkan, kata Pantas, Dinas Pendidikan Pemprov DKI hanya malu mengadopsi terobosan-terobosan tersebut.
"Khususnya pendistribusian KJP, sehingga tidak mengalami masalah seperti yang terjadi saat ini," ujarnya.
Komisi E DPRD DKI mengawali progran kunjungan kerjanya ke Kota Batam selama tiga hari. tb