TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Kepolisian Resort Metro Jakarta Selatan dan Polsek Pamulang masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Citra Khairiyah Ikhlaz (20) yang ditemukan tewas tanpa busana di sebuah umah kos di Jalan Kemiri Raya RT 3/11, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (27/6/2015) lalu.
Lewat surat yang ditinggalkan pelaku yang diduga adalah suaminya sendiri Nurtamzi Bayu Kusuma alias Acil (21), pihak kepolisian terus melacak keberadaannya.
Kasatreskrim Polrestro Jakarta Selatan, AKBP Audie Latuheru mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum berhasil menangkap pelaku.
Namun, kalau pelaku sudah ditangkap, pihak kepolisian bisa memastikan apakah surat itu memang ditulis oleh pelaku.
"Masih kita adakan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku. (Soal surat-red), kita belum confirm ke pelaku," kata Audie di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (29/6/2015).
Menurutnya motif dari pelaku hingga saat ini juga belum diketahui oleh pihak kepolisian. Padahal, saksi mata saat sebelum kejadian melihat ada pertengkaran antara Acil dan Citra.
Masalah itu, ditengarai karena Citra selalu berkata kasar dan memiliki pacar.
"(Dugaan motif cemburu-red),kalau ketangkap pelakunya baru diketahui motifnya," tuturnya.
Audie pun bergesa-gesa menuju mobil Toyota Camry warna silver untuk menuju lokasi kejadian. Dia tidak mau menyebutkan alasannya mau ke tempat kejadian perkara bersama anak buahnya. Mantan Kapolsek Setiabudi itu hanya meminta doa agar pelaku bisa langsung ditangkap.
"Saya buru-buru nih mau ke lapangan yang kasus ini (pembunuhan Citra-red)," ucapnya.
Teka-teki pembunuhan Citra Khairiyah Ikhlaz (20) yang ditemukan tewas tanpa busana di sebuah rumah kos di Jalan Kemiri Raya RT 3/11, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu kemarin kepolisian menemukan sebuah surat dari suaminya yaitu Nurtamzi Bayu Kusuma alias Acil (21).
Surat pengakuan bersalah karena telah membunuh istri yang baru sekitar 1 tahun menjalin biduk rumah tangga.
Hal ini diungkapkan salah seorang penghuni rumah kos, Ida (53), dimana ditemukannya jenazah Citra dalam keadaan muka yang lebam.
Menurut dia, Acil dan Citra baru menghuni rumah kos berukuran 3 meter x 4 meter selama kurang lebih empat hari.
Kos-kosan mereka sendiri terletak di samping kesekretariatan ormas betawi, Kembang Latar (KL).
Kejadian pembunuhan itu, kata dia, pada hari Jumat (26/6/2015) dini hari.
Karena terdapat suara orang minta tolong dan getaran dari salah satu tempat kos dari 22 pintu kamar kos.
Namun, warga sekitar yang sempat mencari keberadaan suara itu tidak mendapatkan peristiwa yang ganjil.
Setelah itu, pelaku langsung pulang ke rumah orangtuanya di Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Sawangan, Kota Depok sekitar pukul 07.00 pada Jumat (26/6/2015).
Selain menyerahkan kendaraan karena akan diambil diler, ternyata Acil juga menaruh surat yang menyatakan rasa bersalahnya karena telah membunuh istrinya.
Surat itu, kata dia, kini sudah berada di tangan polisi.
Padahal, sebelumnya anggota Unit Reskrim Polsek Pamulang sempat menanyai satu per satu penghuni kamar kos tentang siapa dalang dari pembunuhan itu.
Namun, setelah terdapat surat itu, pihak kepolisian tidak lagi memeriksa penghuni kos.
"Katanya ada surat kalau Acil mengakui perbuatannya. Surat itu ada di rumah orang tuanya dan sudah diserahkan ke pihak kepolisian. Isi suratnya dia bilang lebih baik saya mati daripada ditangkap polisi. Surat itu juga berisi soal ketakutan Acil terhadap keluarga Citra," kata wanita yang sudah belasan tahun tinggal di rumah kos-kosan itu. (Bintang Pradewo)