TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Tiga bos produsen madu palsu yang ditangkap Polresta Tangerang selain memproduksi madu rupanya juga turut berkeliling menjualnya.
Mereka berdandan layaknya Suku Baduy.
Diberitakan sebelumnya oleh Warta Kota, Polresta Tangerang meringkus tiga orang yang memproduksi madu palsu dan tanpa izin edar di kawasan Cisoka, Kabupaten Tangerang.
Ketiganya, yang berinisial B (24), A (51), dan T (33), sudah memproduksi madu palsu selama dua tahun lebih.
Kapolresta Tangerang, Komisaris Besar Irman Sugema dalam gelar perkara di Mapolresta Tangerang, Kamis (2/7) petang menuturkan, mereka menjual madu-madu itu dengan berjalan kaki.
Mereka menggendong madu-madu palsu tersebut dengan tas anyaman, dan mengenakan Jamang Sangsang, pakaian khas Suku Baduy.
"Mereka juga pakai baju hitam-hitam dan ikat kepala, dan tidak pakai alas kaki. Pokoknya persis orang Baduy. Mereka menggunakan modus ini karena Suku Baduy memang terkenal dengan produksi madu hutannya," kata Irman.
Padahal, lanjut Irman, setelah madu-madu palsu tersebut diperiksa, kandungan di dalamnya ternyata banyak zat kimia berbahaya.
"Ada asam sitrat yang biasa dipakai untuk membersihkan lantai kamar mandi.
Supaya tercium dan ada rasa manis mirip madu, mereka campurkan gula pasir dan sari madu buatan," kata Irman lagi.
Irman mengatakan, ketiga tersangka sudah melanggar Undang-undang Perlindungan Konsumen dan Pangan.
"Ancaman hukumannya bisa lima tahun penjara," kata Irman lagi. (Banu Adikara)