Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jalur Kalimalang yang menghubungkan Jakarta dengan Bekasi merupakan jalur utama yang kerap dilintasi pemudik sepeda motor menuju ke Jawa Barat maupun Jawa Tengah.
Saat ini, jalur tersebut tengah dalam pengerjaan proyek jalan layang tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu (Becakayu). Proyek ini satu paket dengan pelebaran jalan Inspeksi Kalimalang.
Melintasi jalur ini, para Pemudik khususnya sepeda motor harus berhati-hati. Pemudik wajib memperhatikan rambu-rambu yang dipasang di jalan.
Pasalnya jalan Kalimalang tidak seperti dulu, ada sebagian jalannya sudah diperlebar namun sebagian lagi mengalami penyempitan karena pengerjaan proyek.
Pantauan Tribunnews.com penyempitan jalan terjadi di Pangkalan Jati, kendaraan harus meperlambat lajunya karena badan jalan termakan proyek pembangunan.
Lalu di daerah Duren Sawit hingga Lampiri, badan jalan sudah diperlebar dan ada pula pembatas jalan berupa beton.
Setelah lampu merah Lampiri, kemudian lampu merah Haji Naim yang hendak mengarah ke Pondok Kelapa hingga ke perbatasan antara Jakarta Timur dengan Bekasi Kota, tepatnya di Pasar Sumberarta ini perlu kewaspadaan khusus.
Karena di lokasi inilah banyak debu bertebaran dari sisa-sisa proyek, termasuk tanah-tanah merah sisa pengerukan juga belum dibersihkan sempurna.
Siang hari debu di lokasi ini sangat mengganggu, tidak hanya pernafasan. Debu-debu dari butiran pasir yang kecil berbahaya pula jika masuk ke mata dan mengakibatkan kelilipan. Selepas Pasar Sumberarta, kondisi jalan kembali normal memasuki daerah Bekasi Kota.
Selain berdebu, siang hari Kalimalang tampak sangat gersang. Pasalnya ratusan pohon di ruas tersebut seperti trembesi, ketapang, mahoni dan lainnya banyak yang ditebang. Hal ini mengakibatkan jalan Kalimalang tidak lagi teduh karena pepohonan yang rindang.
Sehingga apabila pemudik melalui kalimalang di siang bolong, terlebih saat bulan puasa itu akan menjadi tantangan tersendiri.
Jalanan kalimalang yang berdebu dan gersang ini banyak dikeluhkan warga, karena ini sangat mengganggu kenyamanan berkendara terlebih tidak baik bagi kesehatan.
"Kalimalang sekarang karena ada proyek pembangunan Becakayu jadi debu, pokoknya kalau naik motor harus lengkap kacamata, masker. Debunya mengganggu sekali," kata Bayu, warga Kranji, Bekasi, Minggu (12/7/2015).
Bayu pun berharap pihak kontraktor serta pemerintah daerah peduli dengan lingkungan, yakni rutin menyiram jalan kalimalang dengan air, agar tidak terlalu berdebu.
Menurutnya di hari biasa, debu di kalimalang sudah cukup banyak. Apabila jika ditambah makin berjubelnya kalimalang karena dipenuhi pemudik, maka debu di Kalimalang pasti kian banyak dan mengganggu.