TRIBUNNEWS.COM -- Lebaran selalu identik dengan mudik. Hampir semua perantau yang tinggal di ibukota pasti mudik ke kampung halaman, tak terkecuali para ART (asisten rumah tangga) dan baby sitter.
Bagi sebagian ibu rumah tangga dan ibu bekerja yang selama ini terbiasa menggunakan jasa ART dan baby sitter, kepulangan mereka saat mudik tentu saja membuat tuan rumah kewalahan menghadapi rutinitas pekerjaan rumah tangga.
Seperti yang dialami Niyaratih, ibu dari Chio (5 tahun) dan Elle (4 bulan) ini. Sebagai wanita karir, sehari-hari ia sangat terbantu dengan kehadiran ART dan baby sitter sejak enam tahun pernikahan.
"Dengan dua anak yang masih kecil, saya sangat terbantu memiliki 3 orang ART. Satu orang untuk mengurus rumah tangga dan dua orang baby sitter dari yayasan penyalur khusus baby sitter untuk membantu mengasuh anak-anak" terangnya.
Memasuki bulan ramadhan kemarin, seperti halnya para ibu lainnya, ia sudah mulai menanyakan kepada ART dan baby sitternya, kapan mereka akan mudik. "Supaya saya bisa mengatur waktu cuti di kantor. Entah ada perjanjian tertulis atau tidak diantara baby sitter dengan pihak yayasan, selalu saja baby sitter mudik seminggu sebelum lebaran dan kembali bekerja paling cepat 5 hari setelah lebaran jadi total mereka cuti bekerja 10 hari."
Sebagai antisipasi, sebelum para ART dan baby sitter mudik ia sudah lebih dulu menelpon yayasan penyalur untuk memesan baby sitter infal (baby sitter pengganti). Menurut pengalaman, akan sulit mendapat infal jika pemesanan dilakukan secara mendadak.
Ia mengaku butuh jasa infal baby sitter karena masih memiliki bayi yang usianya empat bulan. "Meskipun anak saya yang pertama bisa dibilang bukan balita lagi tapi tetap saja saya dan suami akan merasa keteteran bila harus mengurus dua anak di rumah plus mengurus rumah tangga dan tetek bengeknya. Jadi kami memutuskan memakai jasa infal" ujar wanita yg berkantor di Jakarta Pusat ini.
Untuk mendapatkan infal baby sitter, Niyaratih dan suami harus menyiapkan dana yang "lumayan" besar. Mereka harus membayar biaya administrasi sebesar Rp500 ribu ke yayasan penyalur dan ongkos travel Rp300 ribu karena infal baby sitter berlokasi di Tegal. Untuk jasa infalnya sendiri sebesar Rp 250 ribu per hari. Jadi total ia harus membayar Rp3 juta untuk mendapatkan jasa infal tersebut selama 10 hari kerja.
Kehadiran infal ini dirasakan Niyaratih sangat membantu. Bersama suami, ia bisa mengasuh buah hatinya dibantu jasa infal tersebut, misalnya untuk urusan mencuci baju anak-anak.
"Dan untungnya lagi, baby sitter infal yang saya dapat ini mau membantu membersihkan rumah dan juga mencuci baju kami. Jadi kami bisa lebih fokus mengasuh anak-anak karena justru liburan lebaran inilah kesempatan kami sebagai orang tua yang bekerja berkesempatan mengasuh anak-anak" jelasnya.
Demi sang buah hati, ia rela membayar berkali lipat untuk jasa infal.