TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG -- Maskapai Sriwijaya Air menjelaskan bahwa voucher rebooking pesawat yang mereka berikan kepada para penumpangnya yang batal terbang dilakukan akibat kondisi teknis di lapangan.
Untuk diketahui, Sriwijaya Air memberikan refund berupa voucher kepada para penumpang tujuan Surabaya dan Malang yang tidak bisa terbang pada Jumat (17/7) kemarin akibat erupsi Gunung Raung. Hal ini pun mengundang tanda tanya sekaligus memicu kemarahan para penumpang di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta.
Menanggapi hal tersebut, Manager Humas Sriwijaya Air Agus Sudjono saat dihubungi pada Sabtu (18/7/2015) menjelaskan bahwa pada saat kejadian, counter Sriwijaya Air sama sekali tidak memegang uang cash untuk refund.
"Memang kondisinya sulit. Kami tidak memegang uang tunai untuk refund. Kalau saat itu ada uang, jelas sudah kami berikan refund uang tunai," kata Agus.
Menurut Agus, pihaknya juga tidak bisa mengambil uang dalam jumlah banyak karena insiden tersbut terjadi saat Lebaran hari pertama. "Ini sedang musim liburan. Bank juga tutup. Makanya kami berikan voucher," kata Agus.
Voucher tersebut, kata Agus, diberikan untuk kepastian keberangkatan penumpang.
"Artinya, penumpang yang tidak berangkat malam itu bisa melakukan rebooking tiket di kemudian hari bilamana penerbangan ke Surabaya dan Malang sudah aktif," kata Agus. (Banu Adikara)