News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Takut Ucapkan Kata Kotor, Ahok Luapkan Kemarahan di Kamar Mandi

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceritakan dirinya sempat meluapkan kemarahan di toilet ruang kerjanya di Balai Kota sebelum menghadiri pembukaan JakBook & Edu Fair 2015 di Parkir Timur Senayan, Senin (27/7/2015), sore.

Pantauan Tribunnews.com, saat berangkat dari Balai Kota, pria yang akrab disapa Ahok tersebut keluar dari ruang kerjanya dengan muka masam. Bahkan ia pun telah menghadiri pembukaan pameran itu setengah jam, jadwalnya pukul 16.00 WIB namun Ahok tiba pukul 16.30 WIB.

Sebelum datang ke pameran, Ahok ternyata menerima orangtua siswa yang mengeluhkan mahalnya harga buku tulis, alat tulis, dan perlengkapan sekolah lainnya di pameran tersebut.

"Saya tadi sempat bingung datang ke sini, bagaimana saya datang jangan marah. Karena orang kampung, konslet, ngomong yang tidak baik," ungkap Ahok dalam sambutannya.

Meskipun berangkat lebih dahulu dari wartawan, Ahok ternyata datang lebih lama ke tempat pembukaan.  Dikatakannya, dia harus bisa menahan kemarahan jangan sampai keluar kata kotor karena tempat yang akan didatanginya banyak anak-anak.

"Ya sudah saya marah-marah di WC saja, tadi di kamar mandi," ujarnya.

Awalnya Ahok sudah banyak mengkonsep apa yang akan disampaikan pada pameran itu. Ia berpikir bila tahun lalu pameran yang sama dikunjungi 350 ribu orang bila tahun ini ditambah 489 ribu orang peserta Kartu Jakarta Pintar (KJP) harusnya dapat potongan harga lebih banyak karena penjualan akan lebih banyak.

"Tapi apa yang terjadi di pedagang sini, otaknya juga muter yang pedagang di sini. Tidak usah orang lain belanja saja saya sudah mendapat pembeli melebihi tahun lalu, 489 ribu orang dan ada salah komunikasi dari para guru. Guru ini baik. Kalau tidak belanja di sini maka tidak dikasih KJP lagi. Padahal barang disini yang dijual kurang ajar. Harganya lebih mahal daripada di pasar," ungkapnya.

Pernyataan Ahok tersebut diamini orangtua yang mendengarkan sambutannya.

"Ini menurut saya kurang ajar, ini mau mengais keuntungan dari orang yang tidak mampu," ucapnya.

Ia pun melihat sebuah bon yang sudah dipegangnya dari orangtua siswa yang sudah belanja di pameran tersebut. Ia menuturkan pulpen satu boks di pasaran saja sembarangan beli cuma Rp 30 ribu, sementara di pameran tersebut dihargai Rp 40 ribu.

"Kalau harga sama saja saya kecewa apalagi lebih mahal. Buku tulis campus disini Rp 42 ribu, di pasaran hanya Rp 37 ribu, lebih mahal 5 ribu malahan. Ini saya cek ini. Lalu ada lagi satu pack buku gambar di sini Rp 55 ribu, di Esemka Tanah Abang gitu ya di pasar pagi hanya Rp 27 ribu. Jadi Ini tidak pantas. Harusnya di sini lebih murah," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini