TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ratna Gumaroah (43) ibu Evan Christoper Situmorang (12) menangis histeris mengetahui anaknya meninggal dunia di ruang IGD Rumah Sakit Citra Harapan Indah, Bekasi. Dia tak menyangka, putra kesayangannya tewas usai mengikuti MOS di sekolah.
"Saya nangis-nangis di rumah sakit, karena saya nggak terima anak saya meninggal," katanya.
Ratna pun menyesalkan dengan adanya kejadian ini. Dia yang bekerja sebagai guru matematika di SD Kristen Penuai PUP ini menilai, seharusnya pihak sekolah tidak perlu menjadwalkan siswanya untuk berjalan kaki sejauh 4 km.
Menurutnya, banyak cara yang bisa diambil pihak sekolah dalam memberi pengenalan kepada siswa barunya terkait sekolahnya tersebut.
Tidak terima anaknya mengalami sakit usai mengikuti MOS, Ratna pun komplain dengan kegiatan yang diadakan sekolah. Namun pihak sekolah berdalih, kegiatan tersebut juga diikuti oleh para siswa lainnya.
"Malah anak saya yang dibilang memiliki penyakit. Padahal dari lahir sampai sekarang, dia tidak memiliki riwayat sakit," kata Ratna.
Bukan hanya latihan yang tidak wajar, kata Ratna, tapi dia sempat menyaksikan Evan mendapat tindak kekerasan dari seniornya. Ratna mengaku, dua hari saat masa MOS, dia melihat tubuh Evan didorong dan ditendang hingga hampir terjatuh.
Namun Ratna tidak berani menegur siswa senior yang melakukan kekerasan terhadap anaknya itu, karena dia khawatir kekerasan yang diterima Evan nantinya akan lebih besar. (Fitriandi Al Fajri)