Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Minggu (9/8/2015) sore, sejumah warga mengerumuni sebuah mesin parkir meter terpasang di rumah toko Taman Galaxy, Kecamatan Bekasi Selatan.
Mereka penasaran ingin mencoba mengoperasikan mesin tersebut. Belum lama ini Pemerintah Kota Bekasi menerapkan sistem parkir meter bagi pengendara roda dua dan empat.
Sambil didampingi petugas parkir meter, warga yang penasaran serius mendengarkan tata cara pembayaran. Setelah mencoba, umumnya warga menyambut baik penerapan sistem parkir ini.
Warga mencoba mengoperasikan mesin parkir meter yang terpasang di sekitar rumah toko Taman Galaxy, Bekasi, Minggu (9/8/2015). (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)
Yudha, warga Kemang Pratama Bekasi, senang dan mengapresiasi penerapan sistem parkir meter. Lewat sistem ini, uang parkir akan masuk ke Pemkot Bekasi dan tak dipotong pihak lain seperti preman, ormas hingga tukang parkir sendiri.
"Begini lebih baik, jadi uang jelas lari ke Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebenarnya menggunakan mesin parkir meter ini mudah kok, cuma memang ada juga beberapa warga yang malas untuk membayar sendiri jadi menyuruh tukang parkir," tutur dia.
Bahkan, pantauan di lapangan ada juga beberapa warga yang meminta rekannya ataupun juru parkir untuk mendokumentasikan mereka saat tengah membayar di mesin parkir meter.
Petugas parkir, Yono, mengatakan tiga hari belakangan banyak warga antusias dan ingin mencoba sendiri membayar tarif parkir melalui mesin. Sehingga Yono tinggal memberikan penjelasan pada warga.
Petugas parkir memandu warga mencoba mengoperasikan mesin parkir meter yang terpasang di sekitar rumah toko Taman Galaxy, Bekasi, Minggu (9/8/2015). (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)
"Banyak warga yang bayar sendiri, dan kami menjelaskan. Ada yang didampingi juga. Beberapa ada juga yang malas bayar, dan suruh kami yang bayar. Jadi kami kerja manual juga cacat nomor polisi kendaraan mereka," tambah Yono.
Pemerintah Kota Bekasi mengadopsi sistem parkir meter yang telah dilakukan oleh DKI Jakarta. Sehingga diharapkan bisa mengurangi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor distribusi parkir.
Pada 2014, PAD Dinas Perhubungan Kota Bekasi dari sektor retribusi parkir sangat memprihatinkan. Target yang dipatok Rp 1,8 miliar, namun saat itu yang diperoleh hanya Rp 720 juta atau 40 persen dari target.
Ada dua sistem yang diterapkan dalam pengelolaan parkir meter yakni parkir on the street (di pinggir jalan) dan off street (dalam gedung).
Untuk parkir off street diterapkan di alun-alun Kota Bekasi, Jl Pramuka, Bekasi Timur, dan RSUD Kota Bekasi. Sedangkan parkir on street diterapkan di Jl Juanda Bekasi Timur, dan pertokoan di Galaxi, Bekasi Selatan.