Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria berpakaian tentara, memakai peci berwarna hitam, membawa tongkat komando membacakan teks proklamasi di seberang Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara.
Teks proklamasi dibacakan setelah upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/8/2015).
Warga melihat dia seperti proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno. Tentu saja, dia bukan presiden pertama Indonesia, namun, seseorang yang meniru tokoh bangsa tersebut.
Pria tersebut bernama Sugiono (73). Dia lahir di Kroya, Cilacap, Jawa Tengah. Sejak presiden Indonesia pertama sampai ketujuh, dia selalu menghadiri upacara bendera setiap 17 Agustus.
Sementara untuk di seberang Istana Negara, dia tidak pernah absen menghadiri upacara 17 Agustus sejak tahun 2014. Dia memakai pakaian khas berupa pakaian tentara berwarna hijau, memakai peci hitam, dan membawa tongkat komando.
"Dari presiden pertama sampai presiden ketujuh. Dari zaman ke zaman. Saya mempunyai semangat menghadiri setiap peringatan detik-detik proklamasi," tutur Sugiono kepada Tribunnews.com ditemui di seberang Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (17/8/2015).
Ayah empat orang anak tujuh orang cucu tersebut menyaksikan upacara bendera melalui layar lebar seluas 3X4 meter yang terpampang di luar Istana Negara. Panas terik matahari tidak menghalangi dia mengikuti upacara.
Bergaya seperti Bung Karno membuat dia menjadi perhatian warga. Mereka menyempatkan berfoto bersama dan berjabat tangan dengan pria yang sehari-hari bekerja serabutan tersebut.
Dia bangga menyebut dirinya miniatur Bung Karno. Dia mengatakan pernah disapa oleh orang lain dengan panggilan "Halo Bung Karno". Sambil tersenyum, dia mengaku mempunyai wajah mirip Bung Karno.
Setelah upacara di Istana Negara selesai, dia berdiri tegak membelakangi tempat tersebut. Dia mengeluarkan teks berwarna putih. Dia mengatakan itu merupakan teks proklamasi.
"Saya bawa teks proklamasi. Saya semangat membacakan ini," kata dia yang mengaku ini bukan pengalaman pertama membacakan teks proklamasi di depan umum.