News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT RI Ke-70 Grup Artha Graha Gelar Upacara Bendera dan Rekor Tumpengan di Milan

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HUT RI Ke-70 Grup Artha Graha Gelar Upacara Bendera dan Rekor Tumpengan di Milan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lebih dari 10.000 karyawan grup Artha Graha di seluruh Indonesia, pada hari ini Senin, 17 Agustus 2015 melakukan upacara bendera dan berbagi tumpeng untuk memperingati dan mensyukuri HUT ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Setiap 17 Agustus grup perusahaan yang didirikan oleh pengusaha nasional Tomy Winata itu melakukan upacara yang biasanya dilakukan terpusat di Hotel Borobudur Jakarta.

Tapi untuk HUT ke-70 RI, peringatannya lebih istimewa karena HUT NKRI tahun ini punya makna tersendiri. Jokowi adalah Presiden RI ke-7, HUT NKRI sekarang yang ke-70. Sedangkan Indonesia merayakan hari Kemerdekaan NKRI yang merdeka pada tanggal 17+8+45 = 70, “The Marvelous 70.”

Tahun ini, Keluarga Besar Artha Graha melakukan upacara bendera bukan hanya di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman (SCBD), Hotel Borobudur Jakarta (HBJ), Discovery Hotel & Convention Ancol (DHCA), dan Mal Artha Gading (MAG) serta semua unit-unit usaha di seluruh Tanah Air, tetapi juga di Paviliun Indonesia, di World Expo Milano 2015, Italia.

Pembuatan tumpeng raksasa di Paviliun Indonesia dalam ajang bertajuk Milan Expo meraih penghargaan rekor dunia atau Guinnese World Rekor dan MURI.

Kegiatan bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Italia dan Koperasi Pelestari Budaya Nusantara (KPBN) menghadirkan tumpeng dengan tinggi 2,08 meter dan berat 1.500 kilogram tepat pada perayaan HUT RI 70. Tumpeng tersebut akan disajikan lebih dari 1.000 pengunjung ekspo.

"Pemberian penghargaan rekor dunia ini merupakan kado terindah untuk Indonesia, dan komitmen AGP untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional," ujar Ronny Bratawidjaya pimpinan Artha Graha Peduli usai memimpin upacara di kawasan SCBD, Senin (17/8).

Ronny mengatakan peran Artha Graha untuk negeri harus diperluas khususnya dalam membantu veteran dan pejuang kemerdekaan.

"Para veteran dan keluarganya mungkin perlu perhatian karena hidupnya kekurangan. Artha Graha harua siap membantu mereka," katanya.

Ronny menambahkan, Artha Graha merupakan bagian dati swasta yang turut menggelar upacara bendera guna mengenang jasa pahlawan dalam membangun Indonesia.

"Tema peringatan 17 Agustus kali ini dan di Milan 'The Marvelous', sebagai bentuk puji dan syukur atas 70 tahun kemerdekaan yang telah dinikmati Bangsa Indonesia," ujar Ronny.

Tumpeng tersebut dilengkapi dengan 17 lauk pauk sebagai perlambang tanggal 17, misalnya ayam goreng, empal, kering tempe, sambal goreng, urap dan lain-lain. Sementara 8 sebagai lambang bulan Agustus digambarkan dengan delapan undakan yang ada di tumpeng tersebut. Sedangkan simbol 1945, tahun kemerdekaan Indonesia digambarkan dengan 19 rempah yang digunakan membuat mozaik garuda dan 45 tumpeng kecil yang mengelilingi tumpeng.

Sebagai senior partner yang bertanggungjawab dalam pengelolaan Paviliun Indonesia bersama-sama dengan Koperasi Pelestari Budaya Nusantara (KPBN), pihaknya membawa kemeriahan peringatan hari kemerdekaan 17 Agustusan di Tanah Air ke Milan, Italia, selama tiga hari berturut-turut dari tanggal 15, 16,  dan puncaknya 17 Agustus 2015.

“Tema peringatan 17 Agustusan di Milan “The Marvelous 70” juga menjadi tema seluruh keluarga besar AGN, yakni sebagai bentuk puji dan syukur atas 70 tahun kemerdekaan yang telah dinikmati oleh Republik Indonesia,” kata Ketua Harian Artha Graha Peduli Indra S Budianto.

Grup Artha Graha termasuk dari sedikit perusahaan swasta yang melakukan upacara bendera setiap 17 Agustus. Bagi keluarga besar Artha Graha, menurut Indra, Upacara 17-an itu penting diperingati untuk merenungkan jasa-jasa pahlawan yang berjuang membuat Republik ini ada.

“Ini saat yang tepat untuk bertanya, apa artinya kalau memperingati kemerdekaan itu hanya di mulut, hanya sebatas berdiri dan menyanyi lagu Indonesia Raya, tetapi implementasi kita hari-hari secara moral dan kebatinan tidak terpatri dalam jiwa sanubari kita?” ujar Indra.

Dengan militansi kecintaan kepada negera, karyawan dan keluarga besar Artha Graha, membangun jiwa korsa sebagai seorang anak negeri, anak Indonesia. “Apa yang bisa kita lakukan untuk negeri ini, apa yang bisa kita bagi untuk rakyat dan Ibu Pertiwi. Itulah yang kita peringati terus, itulah yang kita renungkan terus,” katanya lagi.  

Pada peringatan hari kemerdekaan ini, lanjutnya, semua harus renungkan bahwa Indonesia dibangun dengan mahal serta oleh nyawa para pahlawan pendiri bangsa ini.

“Untuk menjadi NKRI kita butuh ratusan tahun. Jadi jangan disia-siakan pengorbanan para pahlawan. Intinya yang harus kita pikirkan bagaimana memperbaiki Indonesia dengan baik,” lanjut Indra.

Upacara bendera seperti ini adalah upaya dan ikhtiar agar nasionalisme, cinta Tanah Air itu terus dikobarkan supaya tidak luntur. Kepada semua karyawan dan keluarga grup Artha Graha, Indra mengajak agar mengisi kemerdekaan ini dengan kerja, kerja, dan kerja, supaya kontribusi perusahaan kepada negara dan masyarakat Indonesia bisa lebih besar dan lebih luas lagi.

Indra juga mengajak semua komponen bangsa untuk mempertahankan dan menjaya-rayakan NKRI yang berwibawa dan berdaulat, bangsa yang berkarakter, rakyat yang makmur sejahtera dan bergotong royong dimana Pancasila menjadi pemersatu NKRI

Selain kegiatan 17 Agustusan, Artha Graha juga membuat program agar peringatan hari-hari besar nasional tidak hanya berupa ritual, upacara dan peringatan saja. Ritual dan peringatan memang penting, tapi lebih penting lagi bagaimana peringatan hari besar itu diimplementasikan dalam tindakan dan perbuatan.

Sebagai contoh, dalam menyongsong Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, dan Hari Pahlawan 10 Nopember, Artha Graha akan menggelar kegiatan dan pameran terkait pemberian penghargaan ke beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia yang hidupnya memprihatinkan. Pameran ini akan bekerjasama dengan Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) dan diadakan di berbagai hotel dan mal di seluruh Indonesia.

Penghargaan tersebut akan diberikan dalam bentuk dukungan modal ataupun beasiswa kepada para veteran pejuang kemerdekaan Indonesia tersebut dan keluarganya supaya mereka dapat terus menjalani kehidupan dengan lebih layak. Program tersebut akan berlangsung terus dari 70 tahun kemerdekaan RI sampai 17 Agustus tahun yang akan datang.
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini