News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

IIFPG Gelar Baksos untuk Anak-Anak Tunagrahita

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Ikatan Isteri Fraksi Partai Golkar (IIFPG) Netty Komarudin bersama dengan keluarga besar IIFPG melakukan acara bakti sosial untuk anak-anak tuna grahita di Panti Bina Grahita Jakarta Barat, Rabu (16/9).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Ikatan Isteri Fraksi Partai Golkar Netty Komarudin meminta pemerintah memperhatikan anak-anak berkebutuhan khusus (tunagrahita) sebagaimana amanah konstitusi pasal 34 undang-undang dasar 1945.

"Masih ada anak-anak berkebutuhan khusus yang membutuhkan belaian kasih sayang. Ini yang harus diperhatikan pemerintah," kata Ketua Ketua IIFPG Netty Komarudin saat bakti sosial di panti sosial tuna grahita 'Belaian Kasih' di Jakarta, Rabu (16/9/2015).

IIFPG melakukan bakti sosial dengan memberikan bantuan kepada anak-anak penguni panti sosial tuna grahita. Selain Netty Komarudin turut hadir diantaranya Lenny Bambang Soesatyo, Lies Ferdiansyah, Lita azis syamsudin, Lisa Robert Kardinal, Letty Roem Kono, Lilis Agun Gunandjar, Nita Azis Kennedy, Enny Misbakun dan lainnya.

Lebih lanjut Netty menjelaskan anak-anak tuna grahita ini membutuhkan perhatian lebih dari negara.

"Kita IIFPG selalu berbagi. Anak-anak seperti ini banyak ditemukan di jalanan. Memang sebaiknya mereka diasuh oleh keluarga, namun pada kenyataannya tidak semuanya bisa berkumpul dengan orang tuanya," kata Netty.

Karena itu,tambahnya dibutuhkan kehadiran negara untuk melindungi anak-anak tuna grahita ini. Netty merasa terharu atas sambutan anak-anak tuna grahita. Disisi lain Netty juga mengucapkan terima kasih kepada para pengasuh panti yang telah dengan penuh kasih sayang mendedikasikan diri merawat anak-anak tuna grahita tersebut.

Bantuan yang yang telah dikumpulkan diserahkan secara langsung kepada panti yakni berupa peralatan sekolah, peralatan ibadah, tempat tidur lipat, makanan, peralatan kebersiah dan lainnya yang diberikan kepada seluruh anak tuna grahita dan juga para pengasuhnya.

Direncanakan kegiatan lain juga akan dilakukan IIFPG diantaranya yakni Desember mendatang akan mengunjungi panti Werda yakni melihat panti orang-orang tua. "Kegiatan sosial ini sebagai bentuk kepedulian dari IIFPG terhadap masalah-masalah sosial," kata Netty.

Sementara Kepala panti sosial Tuna Grahita Napuli Perangin-angin menjelaskan saat ini pantinya merawat 183 anak tuna grahita yang terdiri dari 120 laki-laki dan 63 perempuan. Panti ini tambah Ngapuli berada dibawah dinas sosial Pemda DKI Jakarta.

"Mereka mayoritas hasil penjangkauan di jalan raya. Daripada berkeliaran di jalanan, terlantar, diselamatkan ke panti ini," kata Napuli.

Napuli menjelaskan anak-anak tersebut berusia antara lima tahun sampai 25 tahun. Namun tambahnya meskipun sudah berusia dewasa tetapi sikap mental masih anak-anak.

"Mereka ini lemah mental jadi perilaku seperti anak-anak. Apalagi ada 15 anak diantaranya yang berada di kursi roda, jadi total harus dibantu," kata Napuli.

Napuli menjelaskan saat ini di pantinya terdapat 53 yang dibagi dalam dua shif yang bekerja 24 jam.

Napuli menjelaskan bahwa sebetulnya keberadaan mereka di panti sosial merupakan jalan terakhir.

"Pengasuhan terbaik bagi anak-anak tuna grahita ini dalam keluarga. Karena itu kami buka pintu bagi anggota keluarga yang ingin mengambil anak mereka yang ada di panti ini," kata Napuli.

Selain mendapatkan perhatian anak-anak penghuni panti ini juga diberikan pelatihan keterampilan cuci motor, ternak ayam, ikan lele dan sebagainya. Pemberian pelatihan keterampilan dimaksudkan agar nantinya mereka bisa mandiri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini