TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pengurus Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Safruan Sinungan menargetkan 7000 armada tergabung di bajaj online.
Sejak dibuka perekrutan pada Agustus 2015, sudah ada 1000 armada bajaj yang bergabung. DPD Organda DKI Jakarta memberikan pelatihan kepada sopir bajaj.
Salah satu pelatihan yang diberikan berupa penggunaan telepon genggam yang terdapat aplikasi angling app. Ini merupakan aplikasi untuk memesan bajaj online.
"Kami memberikan training sopir. Kami mengajarkan penggunaan aplikasi. Mudah-mudahan mereka dapat memahami aplikasi itu dan tidak gaptek," kata Safruan ditemui di Mapolda Metro Jaya, Rabu (30/9/2015).
Setelah taksi online dan ojek online, warga DKI Jakarta dapat menikmati pelayanan bajaj online. DPD Organda DKI Jakarta sedang merampungkan penggunan sarana transportasi bajaj online.
"Persiapan bajaj online sudah sejak satu setengah bulan lalu. Kalau tidak ada halangan dilaunching 7 Oktober," tutur Ketua Dewan Pengurus Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Safruan Sinungan ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.
Dia menjelaskan, tujuan diadakan bajaj online dalam rangka pelayanan masyarakat. Pengadaan bajaj online merupakan kerjasama DPD Organda DKI Jakarta dengan perusahaan berbasis Informasi Teknologi (IT).
Untuk dapat menggunakan transportasi bajaj online, maka pengguna dapat mendownload aplikasi melalui play store di blackberry dan android. Sementara itu, terdapat perubahan nama tidak tertara nama bajaj melainkan angling.
"Nanti akan dipakai nama angling app," tambahnya.