News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dinding Proyek Rumah Sakit Roboh Diterjang Angin Timpa Tiga Pekerja

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tiga pekerja proyek ruang rawat inap Puskesmas Kecamatan Tanjungpriok lima lantai tahap dua di Jalan Bugis, Kebon Bawang, Jakarta Utara pingsan dan mengalami luka di kepala, Rabu (30/9) pukul 14.30.

Mereka yang tengah bekerja terkena material dinding proyek yang runtuh karena diduga diterjang angin kencang. Dinding proyek yang runtuh juga mengenai pohon jambalng.

Tiga pekerja itu adalah Timbul Silitonga (35), Madi (35), dan Jinta Pardosi (35). Para korban terkapar di luar bagian kanan gedung lantai dasar dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Suka Mulya, Tanjung Priok.

Salah seorang saksi mata yang juga pekerja proyek, Sunandar (35) mengatakan, saat kejadian ia tengah mlester tembok proyek di bagian kiri gedung. "Saya mendengar suara gaduh dan dalam sekejap bruaak!. Lalu ada teriakan minta tolong," kata Sunandar.

Menurut Sunandar, dirinya langsung mencari tahu lokasi suara gaduh tersebut. Ia terkejut ketika dari lantai 2 melihat ketiga temannya terkapar dan pingsan.

"Mereka pingsan dalam kondisi kepala berdarah. Ketiga korban badannya nyaris tertimbun batu bata. Saya juga melihat pohon jamblang di dekat dinding patah. Mungkin karena ada angin kencang dan saya yakin batu-batu bata yang runtuh menimpa teman saya dari lantai atas karena baru disemen," katanya.

Hal berbeda dituturkan mandor bangunan, Voctor (40). Pria berkaus polo hitam abu-abu ini mengaku ketiga pekerja proyek tertimpa pohon jamblang. "Begini bang, dua pohon jamblang patah gara-gara diterpa angin kencang. Saat kejadian, ketiga pekerja proyek itu sedang memindahkan pipa besi. Itu kan terlihat ada batang pohon jamblang patah," ujarnya.

Helm pecah

Pantauan Warta Kota di lokasi kejadian, di sekitar pohon jambalang terlihat patahan batang pohon jambalang berukuran cukup besar yang bertengger di sudut gedung. Anehnya, lokasi pohon tumbang dengan lokasi tertimpanya ketiga pekerja proyek itu cukup jauh.

Jarak lokasi ketiga pekerja proyek terimbang material dinding dengan lokasi patahnya pohon jamblang tersebut sekitar lima meter lebih.

Di lokasi kejadian juga terlihat dua helm proyek yang salah satunya pecah. Diduga helm pecah karena tertimpa batu bata dinding yang runtuh. "Saya yakin, ketiga pekerja tertimpa pohon jamblang. Kalau batu bata, sudah salama berserakan," terangnya.

Sementara itu, Camat Tanjung Priok yang kini menjabat Asisten Kesra Jakarta Utara, Efiskal, juga menyatakan pohon jamblang itu yang menimpa ketiga pekerja proyek. "Saya dapat informasi, ketiga pekerja proyek lagi membereskan pipa-pipa yabesi ng ada di lokasi kejadian. Nah, tiba-tiba ada angin kencang yang membuat batang pohon jamblang patah dan menimpa mereka. Para korban sudah dibawa ke RS Sukma Mulya. Ketiganya mengalami luka di kepala," ujarnya.

Namun, pendapat Efiskal terbantah oleh penuturan oleh seorang pekerja proyek lainnya, Wawan (35). Ia yang mengaku tengah duduk di lantai dasar gedung membenarkan mendengar suara gaduh. "Itu pohon jatuh, barengan sama batu batang dinding runtuh, bang. Tapi bukan ketiga teman saya tertimpa pohon patah. Mereka tertimpa batu bata. Yang saya tau, batu-batu bata itu terjatuh dari lantai 4," paparnya.

Kepala Suku Dinas Pe­nanggulangan Bencana dan Penyelamatan (Sudin PBP) Jakarta Utara Satriadi Gunawan mengatakan, pihaknya langsung menuju lokasi kejadian setelah mendapat laporan dinding proyek puskesmas runtuh. Menurut Satriadi, pihaknya belum mengetahui penyebab pasti runtuhnya dinding tembok puskesmas tersebut. "Sepertinya tembok yang masih basah tak kuat menahan angin kencang," tandasnya

Kasudinkes Jakarta Utara Bambang Suheri menjelaskan kronologi yang berbeda. Ia menganalisa, insiden di puskesmas seluas 2.356,80 meter persegi itu akibat angin kencang yang merobohkan dinding proyek.

Bambang akan memanggil pelaksana proyek pembangunan rumah sakit tipe D itu. "PT Bahana Nusantara sebagai pengawas dan pelaksana proyeknya PT Bory Andi Putra. Kalau ada kelalaian, biar polisi yang menangani," tegasnya. (Panji Baskara Ramadhan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini