TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertama kali jasad Deudeuh Alfi Syahrin alias Tata Chubby alias Empik, (26), diketemukan oleh sang penjaga kosan, yakni Zulfiani Ulfa (26), pada Sabtu siang, 11 April lalu.
Almarhum ditemukan tertelungkup di lantai kamarnya, yang terletak di sebuah komplek kosan, di Tebet, Jakarta Selatan.
Zulfiani Ulfa saat memberikan kesaksiannya di Pengadilan Negri, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2015), mengatakan penemuan jasad Deudeuh diawali dari kedatangan salah seorang pedagang makanan, bernama Icang.
Laki-laki tersebut menyambangi Zulfiani Ulfa, dan menuturkan kecurigaannya.
"Dia bilang (Deudeuh) tidak bisa dihubungi dari kemarin," ujarnya.
Akhirnya mereka pun turun, dengan ditemani dua orang teman Deudeuh yang juga merupakan penghuni komplek kosan tersebut. Awalnya ia mengintip dari bawah pintu, dan diketahui kamar Deudeuh dalam keadaan gelap.
Dengan menggunakan kunci duplikat yang ia miliki. Setelah kamar dibuka, dalam keadaan kamar yang temaram, ia menyaksikan Deudeuh sudah tersungkur di lantai, dengan tubuh yang dibalut pembungkus kasur. Ia tidak berani mendekat lebih lanjut.
"Saya lihat mulutnya disumpal, rambutnya acak-acakan," ujarnya.
Mereka yang masuk ke kamar Deudeuh saat itu, kemudian memutuskan untuk menyingkir. Zulfiani Ulfa kemudian memberitahu sang pengelola kosan, yakni Oyong Suryana (43), yang kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polisi.
Oyong Suryana yang memberi kesaksian setelah Zulfiani Ulfa, mengaku sempat masuk ke dalam kamar Deudeuh, setelah diberitahu soal penemuan jenazah tersebut. Ia mengaku masih ingat, dapat melihat wajah dan sebagian dada korban.
"Saya lihat mulutnya disumpal, dan sebelah ini," ujar Oyong sembari menunjuk dadanya.