TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Garong yang dikenal brutal yakni Sidik (35) tak berdaya saat diringkus kepolisian dari Polsektro Cengkareng pada Minggu (4/10/2015).
Sidik merupakan perampok yang berbekal senjat api saat melakukan aksi jahatnya itu.
Polisi berhasil menangkap pria berusia 35 tahun itu saat pelaku menjenguk istrinya yang tengah hamil di Jalan Kincir Raya No. 23 RT 08 / RW 06 Cengkareng, Jakarta Barat.
"Kami melakukan investigasi, tersangka sesekali datang ke rumah istrinya yang sedang hamil. Dia (Sidik) biasanya pindah - pindah tempat dan tinggal di rumah temannya di daerah Jakarta," ujar Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Tosriadi Jamal pada Senin (5/10/2015).
Sidik menjadi buronan polisi sudah 2 bulan lamanya. Tosriadi mengungkapkan, pelaku pernah mencicipi dinginnya Lembaga Permasyarakatan (LP) Salemba Jakarta Pusat dan Cirebon.
Selama 10 tahun ia terpenjara bahkan sampai menghabiskan waktunya bertahun-tahun di Nusakambangan.
"Tersangka ini memang sudah kami incar, sudah 2 bulan menjadi buruan kami," ucap Tosriadi Jamal.
Tosriadi Jamal menjelaskan, Sidik merupakan anggota komplotan garong spesialis nasabah Bank. Pelaku kawanan perampok bersama Fery Hariyanto (30) dan Roby Hariyanto (34) yang terlebih dahulu ditangkap polisi pada 12 Agustus silam.
Fery dan Roby terpaksa harus dihadiahi timah panas karena berusaha melawan polisi dengan menggunakan senjata api.
Sindikat garong bertangan dingin ini dicokok petugas usai menggondol Rp. 20 juta uang milik nasabah Bank BCA yaitu Tini (27).
Perempuan berumur 27 tahun itu dirampok usai mengambil uang dari Bank BCA Jalan Raya Kapuk RW 03 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Dia salah satu pelaku yang ikut merampok nasabah Bank pada 12 Agustus 2015. Total ada 4 tersangka dalam komplotan itu. Dua sudah kami tangkap, kemudian Sidik berhasil diamankan, masih satu pelaku lagi yang masih dalam pengejaran," ungkap Tosriadi Jamal.
Seperti diberitakan Warta Kota sebelumnya kawanan perampok ini sudah beraksi sebanyak 6 kali. Mereka pernah menggasak uang sebesar 3.500 dolar AS di Bandara Soekarno Hatta pada tahun 2002.
Pada tahun 2004 komplotan garong ini menggondol Rp. 50 juta di Kebon Besar Tangerang. Kemudian merampok uang Rp. 50 juta di Perumahan Citra Raya Kalideres Jakarta Barat pada 2004.
Lalu di Royal Bandengan Jakarta Utara meraup Rp. 400 juta pada tahun 2005. Mereka kembali merampok pada tahun 2008 di Perumahan Citra 1 Kalideres sebesar Rp. 80 juta.
Sindikat ini pun melanjutkan aksinya menggasak Rp. 130 juta di bilangan Pluit Jakarta Utara. Dan terakhir pada 12 Agustus 2015 merampok karyawati Dealer Honda yakni Tini. Mereka juga tidak segan-segan melukai bahkan membunuh korbannya bila melawan.
"Mereka mengincar nasabah, tiap melakukan aksinya bawa pistol. Ngakunya dapat pistol itu beli dari temannya," pungkas Toariadi Jamal. (Andika Panduwinata)