TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tersangka pembantai Ibu dan Anak di Cakung, Jakarta Timur, yakni Heri Kurniawan, ternyata panik usai membunuh.
Dia yang tadinya hendak menggasak barang berharga dari rumah korban, akhirnya hanya membawa kabur satu ponsel saja.
Heri mengaku, dia datang dengan berjalan kaki ke rumah korban dari rumahnya yang berada di pemukiman padat yang berada di belakang Perumahan Aneka Elok, lokasi rumah korbannya pada Kamis (8/10/2015) siang, pukul 12.30.
Kemudian ia masuk ke rumah korbannya yang memang tak terkunci. Dia pun sudah tahu itu sebab sudah mengincarnya dan mengawasinya sejak beberapa hari lalu.
Namun, ketika hendak mencuri, Heri kepergok. Dia pun membacok Dayu Priamberita (45). Lalu kemudian juga membunuh anaknya, Yuel Maheswara Leksono (5).
"Setelah itu saya panik," kata Heri kepada wartawan, termasuk Wartakotalive.com saat ia digiring polisi usai jumpa pers di Main Hall Polda Metro Jaya, Jumat (16/10/2015)
Heri kemudian berusaha mencari perhiasan dan benda-benda berharga lainnya. Tapi dia tak mendapat apapun. Dan hanya mendapat sebuah ponsel bekas. Ia ambil ponsel itu, lalu lekas kabur.
"Saya panik sekali soalnya. Saya memang belum pernah beraksi membunuh. Dulu saya masuk penjara karena kasus narkoba," ucap Heri.
Sementara itu, Direktur reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti, mengatakan ponsel yang diambil pelaku adalah sebuah ponsel yang sudah lama dilupakan suami korban.
"Itu ponsel yang pernah diberikan sebagai hadiah dari suaminya kepada korban. Tapi sudah lama sekali," kata Krishna. Makanya sang suami tak sadar kalau ponsel itu hilang. Dia baru tahu setelah pelaku tertangkap dan mengakuinya.
Sebelumnya, pembunuhan sadis menimpa ibu dan anak, Dayu Priamberita (45) dan Yuel Maheswara Leksono (5) di rumahnya di Perumahan Aneka Elok Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (8/10/2015). (Theo Yonathan Simon Laturiuw)