TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebagai pencipta tokoh boneka Unyil, Suyadi alias Pak Raden (82), seharusnya sudah mendapatkan keuntungan dari karyanya.
Namun yang terjadi justru sebaliknya, pria kelahiran Puger, Jember itu, malah hidup serba kekurangan di penghujung hayat.
Suyadi tinggal seorang diri di sebuah rumah mungil di Jalan Petamburan III Nomor 27 RT/RW 003/04, Slipi, Jakarta Barat. Tempat peninggalan kakaknya itu sudah didiami sejak tahun 2008. Rumah itu berukuran 7X13 meter.
Bangunan menyempil di antara rumah-rumah. Kediaman Pak Raden berada di lorong sempit yang hanya bisa dilalui sepeda motor.
Sejajaran dengan rumah itu, tampak disekitar terdapat pemukiman yang kumuh. Disinilah Pak Raden menghabiskan hari-harinya sampai maut menjemput.
Berdasarkan pemantauan, di dalam rumah terdapat dua ruangan, satu ruangan yang menjadi ruang kerja Pak Raden.
Di tempat itu, terletak beberapa lukisan hasil karyanya. Satu ruangan menjadi tempat istirahat.
Sementara di ruang tengah terdapat etalase, tempat dimana, dia menaruh boneka ciptannya, seperti Unyil dan piagam penghargaan.
Di dinding-dinding rumah tergantung beberapa lukisan. Tak ada barang mewah di rumah tersebut. Yang ada hanya dua unit kipas angin, tiga unit kursi, dan sebuah lemari berwarna cokelat.
Rumah itu terkesan tidak terawat karena cat dinding berwarna putih tampak mulai kusam.
Sedangkan di luar rumah tidak ada pekarangan. Yang ada hanya teras sempit yang di depan rumah ditanami pohon.