TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kericuhan kecil terjadi di stasiun Cilebut.
Penyebabnya ada seorang pria yang belakangan diketahui warga Cilebut mengamuk dan protes karena petugas keamanan KRL Commuter Line tidak cekatan saat menangani korban tabrakan.
Sebelumnya diketahui, seorang wanita tewas tertabrak KRL di Stasiun Cilebut saat hendak menyeberang.
Wanita berusia sekitar 27 tahun yang hendak ke Tanah Abang tersebut tewas dengan luka mengenaskan di kepala.
Berdasarkan pemantauan Tribunnews.com pria yang mengamuk tersebut berteriak-teriak saat hendak keluar stasiun Cilebut.
Ia sempat mengangkat tandu wanita korban tabrakan KRL menuju angkot ke rumah sakit.
"Ini manusia pak bukan binatang, kenapa didiamkan saja, kalian ini enggak manusiawi," teriak pria tersebut.
Pria tersebut sempat memukul-mukul gate atau gerbang tempat tapping tiket penumpang KRL Commuter Line.
Sontak petugas keamanan stasiun dibantu beberapa anggota marinir sempat menenangkan pria tersebut dan membawanya keluar area stasiun.
"Mana jiwa kemanusiaan kalian," teriak pria tersebut.
Sementara itu salah seorang penumpang bernama Ujang mengatakan bahwa saat kecelakaan terjadi memang tubuh wanita berusia 27 tahun yang terhempas ke rel karena ditabrak KRL sempat didiamkan.
Baik petugas atau penumpang tidak ada satu pun yang berani mengangkat dan berupaya menolong wanita tersebut.
Ditambah lagi hujan deras mengguyur kawasan Cilebut dan sekitarnya.
"Jadi emang sempet didiemin tuh perempuan ada kali 15 menit, baru ada satu petugas yang berani ngangkat," katanya.
Ujang menyayangkan lambannya petugas keamanan dan petugas KRL Commuter Line saat menolong korban tabrakan.
"Harusnya cepet-cepet ditolongin, ini malah didiemin, pada bengong saja ngeliatin," katanya.
Hingga berita ini diturunkan suasana di stasiun Cilebut masih disesaki penumpang KRL Commuter Line.
Beberapa petugas terlihat masih sibuk membersihkan lokasi kecelakaan di sekitar peron jalur dua.
Hujan deras masih mengguyur Cilebut, beberapa penumpang yang baru saja tiba di stasiun pun terlihat berkerumun di emplasemen stasiun menanti hujan reda.